Suara.com - Sebuah studi baru menggarisbawahi risiko potensial mengenai penyiraman toilet dapat mengirim gumpalan kuman ke udara. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan risiko tertular Covid-19 dari feses tampaknya rendah.
Hal ini membuat pertanyaan soal keamanan menggunakan toilet umum.
"Jika Anda tidak harus menggunakan toilet umum, jangan," kata ahli mikrobiologi Ali Nouri, presiden Federasi Ilmuwan Amerika pada CNN.
"Itu hal pertama yang perlu kamu ketahui," imbuhnya.
Baca Juga: Pendemo Sempat Sweeping Tenaga Kerja Asing yang Baru Tiba di Sultra
Dilansir dari CNN, Nouri menegaskan bahwa perlu mewaspadai toilet umum karena pada umumnya tempat-tempat seperti itu memiliki ruang sempit, sehingga sulit untuk mempraktikkan jarak sosial.
"Kamar mandi adalah ruang tertutup dan mereka tidak memiliki jendela, jadi virus di lingkungan seperti itu akan bertahan lama," kata Nouri.
Itu diperparah dengan menyiram toilet yang dapat mengirim awan partikel aerosol yang beredar di udara.
"Kita cenderung lupa bahwa sebenarnya ada lebih banyak virus di luar sana hari ini daripada ketika kita (orang Amerika) masuk ke dalam kurungan," kata Nouri.
"Kita harus ingat bahwa ini adalah dunia yang lebih berbahaya hari ini daripada di pertengahan Maret," imbuhnya.
Baca Juga: Kecewa Sistem PPDB Online, Puluhan Orang Tua Geruduk Disdik Jabar
Mengingat hal itu, Nouri berharap orang-orang tetap waspada. Ia juga menambahkan, mesin pengering udara juga memiliki risiko tersendiri.
Sebuah makalah 2015 dalam Journal of Applied Microbiology menyatakan, bahwa pengering dengan udara jet bertenaga tinggi bisa menyebarkan virus hingga 3 meter.
Ia menyimpulkan, bahwa toilet umum memiliki bahaya permukaan yang sama pada setiap tempat umum lainnya selama pandemi, Anda harus berhati-hati dengan pegangan pintu, keran, dan tempat-tempat lain mungkin telah disentuh oleh orang terinfeksi Covid-19.