Suara.com - Penyebaran virus corona atau Covid-19 melalui air conditioner atau pendingin ruangan sempat menjadi perdebatan.
Kini muncul anggapan bahwa ac atau pendingin udara bisa membantu mengurangi penyebaran virus corona. Benarkah?
Dilansir dari New York Post, pendingin udara standar bekerja dengan meresirkulasi dan menyaring udara di dalam ruang dan mencampurnya dengan udara luar.
Hanya dengan membawa lebih banyak udara luar ke ruang interior, pendingin udara membantu memerangi virus dengan cara yang kecil, karena udara luar mengurangi risiko penularan virus corona dibandingkan dengan ruang terbatas.
Baca Juga: Makin Buruk, Kematian karena Virus Corona di Brasil Sudah Lebih dari 50.000
Filter efisiensi tinggi udara partikulat (HEPA), yang dianggap sebagai standar emas filter AC, juga mampu menangkap partikel kecil, termasuk virus, Bloomberg melaporkan.
"Perubahan pada operasi pembangunan, termasuk pengoperasian sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara, dapat mengurangi paparan udara," kata pernyataan resmi Masyarakat Pemanasan, Pendinginan, dan Pendingin Udara AS (ASHRAE).
"Sistem pendingin udara dapat mengurangi konsentrasi SARS-CoV-2 di udara dan dengan demikian risiko penularan melalui udara."
Namun, pengecualiannya adalah di ruang dengan ventilasi yang buruk.
"Ketika kita melihat laporan peristiwa penyebaran super yang tampaknya melibatkan pendingin udara, biasanya berarti ada sedikit atau tidak ada ventilasi di udara," kata profesor teknik arsitektur Universitas Negeri Pennsylvania William Bahnfleth.
Baca Juga: WHO Sebut Pandemi Virus Corona Memasuki Fase Baru dan Masih Berbahaya
Jadi, dalam kasus ruang yang berventilasi buruk, cukup membuka jendela adalah solusi yang lebih baik daripada sirkulasi udara yang kurang baik.
Meski dalam beberapa kasus AC tidak membantu dalam pencegahan virus, ASHRAE mendukung fakta bahwa pendingin udara lebih baik daripada buruk dalam konteksnya.
"Secara umum, menonaktifkan sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara bukanlah langkah yang disarankan untuk mengurangi penularan virus," kata pernyataan mereka