Kebiasaan Tidur Setelah Makan Picu Serangan GERD, Ini Penjelasannya

Selasa, 23 Juni 2020 | 14:00 WIB
Kebiasaan Tidur Setelah Makan Picu Serangan GERD, Ini Penjelasannya
Ilustrasi GERD (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa di antara Anda yang punya kebiasaan seperti ini, langsung tidur setelah makan? Iya, sih, perut kenyang memang bikin mengantuk. Tapi, demi kesehatan Anda, sebaiknya jangan lakukan hal ini. Terutama, bagi Anda yang memiliki masalah dengan asam lambung atau GERD.

Kebiasaan tidur setelah makan dapat membuat asam lambung semakin naik ke kerongkongan dan membuat kerongkongan menjadi iritasi.

Dokter spesialis penyakit dalam dr. Annisa Maloeny, SpPD mengatakan bahwa asam lambung bisa netral jika dilawan dengan basa. Nah, sifat basa ini ada di air liur. Masalahnya, saat posisi tidur, air liur cenderung berkurang, dan hal inilah yang memicu GERD jika Anda langsung tidur setelah makan.

"Padahal air ludah ini diperlukan untuk pencernaan turun ke esofagus (kerongkongan) menurunkan asam, memperbaiki mutilintas, kemudian memperlancar pencernaan," ujar dr. Annisa.

Baca Juga: GERD Dituduh Sebabkan Serangan Jantung, Dokter: Hoax!

Itulah sebabnya setelah makan kita tidak boleh tidur, karena bisa meningkatkan kadar asam lambung dan mengurangi air liur yang bersifat basa, sehingga air liur tidak bisa menetralkan asam lambung.

"Kalau air liur berkurang karena langsung tidur, maka pencernaan tidak sempurna, esofagus clearance atau pembersihan kerongkonngan setelah makan tidak sempurna, asamnya naik, maka jadi GERD, katup tidak menutup dengan kencang dan tidak sempurna," jelasnya.

Masalahnya, jika kebiasaan langsung tidur setelah makan ini berlangsung terus menerus, maka berisiko menyebabkan kerongkongan rusak. Ini karena sifat asam lambung yang bisa mengikis dinding dalam kerongkongan. Itulah mengapa GERD terasa sangat terasa panas di tenggorokan hingga menyebabkan suara serak.

"Kalau habis makan langsung tidur akan membuat kerusakan kerongkongan esofagus maupun nasofaring jangka panjang, bisa membuat rasa tidak nyaman, suara berubah, serangan seperti asma, dan lain sebagainya," jelasnya.

Dokter yang berpraktik di RS Eka Hopital Cibubur itu menyarankan ada baiknya setelah makan Anda tetap menjaga posisi duduk tetap tegak atau berdiri, agar gravitasi asam lambung tetap di bawah dan tidak naik ke atas ke kerongkongan.

Baca Juga: Cek Fakta: Tidur Setelah Makan Memicu Diabetes?

"Posisi untuk esofagus clearance, posisi baik itu duduk tegak atau berdiri. Kalau tiduran, clearance gravitasi dia tidak baik," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI