Suara.com - Obesitas bisa terjadi pada siapa saja tak peduli orang dewasa atau pun anak-anak. Pada orang dewasa, obesitas bisa saja diatasi dengan melakukan diet sehat.
Tetapi anak di bawah usia 18 tahun yang mengalami obesitas tidak dianjurkan melakukan diet lantaran masih dalam masa pertumbuhan.
Oleh karena itu cara yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk mengatasi anak yang obesitas adalah dengan mengatur asupan makannya.
"Mengatur cara mengolah masakan dan porsi makan juga jam makan. Karena kalau orang kelebihan berat badan sebenarnya lebih ke cemilan dan minuman manisnya. Makan beratnya sih mungkin biasa aja," kata Ahli gizi Leona Victoria dalam siaran langsung bersama Instagram Ayah & Bunda, Senin (22/6/2020).
Baca Juga: Kasus Corona Covid-19 di AS, Adakah Hubungannya dengan Tingkat Obesitas?
Leona menyarankan bahwa anak obesitas tetap boleh makan enam kali sehari dengan pola selang-seling antara tiga kali makan berat dan tiga kali cemilan. Selingan itu dilakukan per tiga jam sekali.
Namun salah satu yang harus diperhatikan, menurut Leona, ialah cara pengolahan masakan.
"Bisa dilakukan memilih cara memasak yang lebih sehat. Hindari gorengan itu sudah pasti, kurangi asupan garam karena berat badan akan bertambah dan bisa memperparah hipertensi. Porsi makan dan jam makan harus teratur per tiga jam. Tiga kali makan berat, tiga kali snack time. Tetap boleh makan enam kali sehari tapi porsinya jangan nambah," paparnya.
Ia menganjurkan untuk menerapkan porsi seimbang pada piring anak dengan memberikan seperempat piring sumber karbohidrat, seperempat protein, dan setengah piring sayur.
Di samping itu, memberikan camilan pada anak juga sebaiknya yang sehat.
Baca Juga: Obesitas Memperparah Covid-19, Jaga Berat Badan agar Tetap Sehat!
"Jangan gorengan, keripik, atau roti isi cokelat. Tapi misalnya susu rendah lemak, sayur atau buah. Anak-anak juga harus aktivitas fisik. Yang diperhatikan dua hal itu makanan dan aktivitas fisik," ucapnya.