Suara.com - Anak-anak umumnya suka dengan makanan manis dan gurih. Terkadang, orangtua menuruti saja makanan apapun yang diinginkan anak, meski belum tentu makanan tersebut sehat bagi tubuhnya.
Makanan manis yang mengandung gula tambahan sebetulnya tidak dibutuhkan oleh tubuh anak, terutama ketika mereka masih balita. Ahli gizi Leona Victoria menjelaskan bahwa gula dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi, yang biasanya berasal dari karbohidrat.
"Karbohidrat sumbernya bisa berbagai macam. Bisa dari gandum, umbi, produk susu, dan buah. Tapi yang sering dipakai produsen adalah glukosa atau addict sugar karena murah," kata Leona dalam siaran langsung bersama Instagram Ayahbunda, Senin (22/6/2020).
Menurut Leona, anak yang masih berusia di bawah satu tahun sebaiknya jangan dulu diperkenalkan dengan gula tambahan dan juga garam. Usia di bawah satu tahun, saat anak masih MPASI, ia menyarankan agar ibu fokus memperkenalkan rasa asli makanan tambahan tambahan bumbu apapun.
Baca Juga: Ingin Kurangi Asupan Garam? Coba Mulai Kurangi Konsumsi Saus dan Sambal!
"Karena dasarnya anak kan memang suka makanan manis. Jadi mengenalkan rasa manis, mengenalkan makanan asin, itu gampang. Anak pasti suka. Tapi mengenalkan rasa asli itu yang sulit," katanya.
Leona mengingatkan, sebaiknya orangtua membatasi konsumsi makanan olahan untuk anak, terutama yang masih MPASI.
Jika sejak kecil sudah terbiasa dengan makanan asin atau manis dari gula tambahan, anak bisa kecanduan. Efek jangka panjangnya, tentu terlalu banyak gula dan garam bisa mengakibatkan penyakit seperti diabetes dan hipertensi.