Mathews menyatakan, meski realitas sosial dan kapasitas perawatan kesehatan ditentukan oleh pemerintah namun keinginan individu dan publik juga sangat diperlukan.
"Karena langkah-langkahnya santai, Anda akan melihat tingkat penurunan rata atau dalam keadaan lebih ekstrim, jika orang menyerah pada jarak sosial, maka Anda akan mendapatkan gelombang kedua," kata Mathews.
"Saya ingin menjadi optimis, tetapi tidak ada yang tahu," imbuhnya.
Baca Juga: Virus Corona Diklaim Melemah? Bukan Lagi "Harimau" tapi "Kucing Liar"