Lagi, Tim Ilmuwan China Masuki Uji Klinis Tahap Dua Vaksin Covid-19

Risna Halidi Suara.Com
Senin, 22 Juni 2020 | 07:37 WIB
Lagi, Tim Ilmuwan China Masuki Uji Klinis Tahap Dua Vaksin Covid-19
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (getty image)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah ilmuwan dari Institut Biologi Medis, sebuah Akademi Ilmu Kedokteran China (IMBCAMS) telah memulai uji coba vaksin Covid-19 tahap dua ke manusia.

Dikutip dari Antara, uji coba ke manusia atau uji klinis ini bertujuan memeriksa keampuhan dan keamanan vaksin.

Belasan vaksin di berbagai dunia saat ini tengah menjalani pemeriksaan dan uji coba. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan memperingatkan bahwa infeksi Covid-19 kini menyebar kian cepat dan "dunia menghadapi tahapan yang baru dan berbahaya".

Walau demikian, belum ada uji coba vaksin yang dilakukan dalam skala luas, yang disebut juga uji klinis tahap tiga.

Baca Juga: Peneliti China Kekurangan Monyet untuk Uji Coba Vaksin Covid-19

Uji klinis tahap tiga merupakan proses penting yang harus dilalui sebelum vaksin mendapatkan izin untuk dijual.

Sementara itu, IMBCAMS tengah memulai uji klinis tahap dua sejak Sabtu (21/6), untuk vaksin buatannya.

Vaksin itu merupakan enam dari anti-virus buatan ilmuwan China yang masih diuji coba ke manusia. Uji tahap satu vaksin digelar sejak Mei, melibatkan sekitar 200 relawan, demikian kata IMBCAMS, Minggu, lewat media sosialnya.

Uji coba tahap kedua menentukan seberapa banyak dosis vaksin yang dibutuhkan. Tahapan itu juga memeriksa apakah vaksin dapat mempengaruhi sistem imun orang yang sehat dengan aman.

IMBCAMS mengatakan pihaknya berencana menggunakan pabrik yang khusus dibuat untuk memproduksi vaksin SARS-CoV-2, virus corona jenis baru penyebab Covid-19, guna mengamankan persediaan vaksin di China ke depannya.

Baca Juga: WHO Berharap Ratusan Juta Vaksin Covid-19 Tersedia Tahun Ini

Mulai akhir 2020, sejumlah orang dengan kebutuhan khusus dapat menerima suntik vaksin buatan tersebut jika mendesak, kata Gao Fu, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular China, bulan lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI