WHO Sebut Pandemi Virus Corona Memasuki Fase Baru dan Masih Berbahaya

Minggu, 21 Juni 2020 | 18:59 WIB
WHO Sebut Pandemi Virus Corona Memasuki Fase Baru dan Masih Berbahaya
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pandemi virus corona telah memasuki fase baru dan berbahaya ketika kasus Covid-19 harian meningkat mencapai rekor tertinggi pada Kamis (18/6/2020) lalu.

Jumlah kasus baru yang dilaporkan pada Kamis lalu sebanyak 150.000. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan itu adalah peningkatan terbanyak dalam sehari sejauh ini.

Hampir setengah dari total kasus dilaporkan dari Amerika, kata Tedros, dengan sejumlah besar berasal dari Asia Selatan dan Timur Tengah.

"Banyak orang yang merasa muak berada di dalam rumah. Dapat dipahami bahwa banyak negara ingin membuka ekonomi mereka. Tapi virus masih cepat menyebar. Masih mematikan dan kebanyakan orang masih rentan," katanya, dikutip CNBC.

Baca Juga: Ini 10 Provinsi Penyumbang Positif Covid-19 Terbanyak di RI Minggu 21 Juni

Infeksi virus corona telah membuat 8,8 juta orang sakit dan menewaskan lebih dari 465 ribu orang di seluruh dunia.

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)

Amerika Serikat memiliki wabah terburuk di dunia. Virus ini sudah menginfeksi 2,3 juta orang dan setidaknya 122 ribu telah meninggal.

Tedros mengatakan para pemimpin dunia dan masyarakat perlu melakukan kewaspadaan ekstrim terhadap virus, mendesak mereka untuk fokus pada protokol yang diberlakukan.

"Terus jaga jarak dari orang lain. Tetap di rumah jika Anda merasa sakit. Tutupi hidung dan mulut saat batuk. Pakailah masker saat di saat yang tepat. Terus bersihkan tangan Anda," sambungnya.

Di sisi lain, para ilmuwan di seluruh dunia sedang mengembangkan vaksin untuk Covid-19. Setidaknya ada 141 vaksin dalam pengembangan, menurut WHO. Sekitar 13 di antaranya sudah dalam uji klinis.

Baca Juga: Kasus Kematian Akibat Covid-19 Tertinggi di Indonesia, Jatim Nomor Satu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI