Berpikir Kena Covid-19 Setiap Kali Merasa Demam? Awas Gejala Psikosomatik

Minggu, 21 Juni 2020 | 16:50 WIB
Berpikir Kena Covid-19 Setiap Kali Merasa Demam? Awas Gejala Psikosomatik
Ilustrasi Demam. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Demam yang menjadi gejala umum Covid-19 memang agak sulit dibedakan dengan demam pada sakit flu biasa. Tak heran kalau banyak orang was-was dan cemas diri mereka terkena Covid-19 ketika merasa demam atau suhu tubuh naik. Apalagi jika ditambah kepala pusing, tubuh terasa pegal, batuk hingga pilek.

Ya, di masa pandemi seperti sekarang, orang rasanya mudah saja mengaitkan beragam gejala dengan virus corona. Meski kenyataannya, Covid-19 hanya bisa terkonfirmasi setelah melakukan dua kali rapid tes atau uji PCR.

Tapi, berpikir diri terkena Covid-19 saat sedang demam ternyata sesuatu yang wajar.

"Informasi oleh otak akan stimulasi ke hormon stres kalau berlebihan. Akan merangsang ke organ tubuh, menyebabkan reaksi di tubuh. Bisa jadi cepat capek, suhu tubuh meningkat, kepala pusing," kata Dokter Konsulen Psikosomatik dr. Rudi Putranto, Sp.PD(K)-Psi saat konferensi pers dalam kanal YouTube BNPB Indonesia, Minggu (21/6/2020).

Baca Juga: Anak Kembali ke Sekolah, Peneliti Peringatkan Waspada 7 Gejala Covid-19 Ini

Diakui Rudi, memang kita tidak bisa membedakan demam biasa dengan gejala Covid-19 tanpa pengecekan medis. Namun saran dia, jika mengalami demam dan pikiran khawatir telah terinfeksi Covid-19, sebaiknya segera beristirahat.

"Bagaimana bedakannya, ini reaksi tubuh bila menyadari (ada hormon stres). Kalau istirahat sebenarnya reaksi tersebut akan hilang sendiri," ucapnya

Dalam kondisi pandemi saat ini, salah satu yang harus dijaga adalah pikiran. Sebab jika tidak mampu beradptasi dengan segala hal baru selama wabah, ini kemudian jadi merasa stres dan justru bisa berakibat buruk bagi daya tahan tubuh.

Apabila kondisi itu terjadi, artinya Anda telah mengalami gejala psikosomatik, kata Rudi.

"Psikosomatik bisa terjadi pada orang sehat (dan) juga sakit. Kalau orang yang mengalami memang memiliki gangguan tensi tinggi bisa memicu tensinya jadi tinggi. Begitu juga diabetes," katanya.

Baca Juga: Gejala Covid-19 Langka, Pria Ini Bikin Dokter Terasa Memecahkan Teka-teki!

Untuk menghindari psikosomatik, Rudi menyarankan, agar mengatur waktu istirahat, bekerja, olahraga, makan, juga kelola informasi terkait Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI