Pakai Superkomputer, Peneliti Temukan 125 Senyawa Alami Lawan Covid-19

Minggu, 21 Juni 2020 | 11:44 WIB
Pakai Superkomputer, Peneliti Temukan 125 Senyawa Alami Lawan Covid-19
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Laboratorium Baudry di Universitas Alabama di Huntsville (UAH) telah mengidentifikasi 125 senyawa alami yang memiliki potensi untuk kemanjuran terhadap virus corona.

Dilansir dari Medicalxpress, studi ini adalah yang pertama kalinya menggunakan superkomputer untuk menilai kemanjuran pengobatan senyawa alami terhadap protein yang dibuat oleh virus corona.

Terletak di Pusat Shelby Sains dan Teknologi Shelby UAH, laboratorium mencari prekursor potensial untuk obat-obatan yang akan membantu memerangi pandemi global menggunakan superkomputer Cray Sentinel Hewlett Packard Enterprise (HPE).

Tim UAH dipimpin oleh ahli biofisika molekuler Dr. Jerome Baudry Ketua Pei-Ling Chan di Departemen Ilmu Biologi. Baudry melakukan blog video tentang perjalanan penelitian Covid-19 menggunakan sistem Cray Sentinel HPE.

Baca Juga: Waspada, Kucing dan Anjing Disebut Bisa Picu Gelombang Kedua Virus Corona

Penelitiannya bekerja sama dengan Pusat Riset Produk Alam Nasional di Fakultas Farmasi dan HPE Universitas Mississippi.

"Kami telah menggunakan superkomputer untuk memprediksi produk alami yang paling mungkin terikat pada tiga protein virus SARS-CoV-2," kata Dr. Baudry.

"Dari 50.000 produk alami yang kami lihat menggunakan superkomputer, kami menemukan beberapa ratus diprediksi berpotensi mengikat protein yang diminati," katanya.

"Kami selanjutnya menemukan 125 yang sangat menarik karena mereka mengikat tepat di tempat yang kami inginkan, mereka tidak terlalu besar tidak terlalu kecil dan mereka memiliki profil kimia obat-obatan," imbuhanya

Ada banyak sumber alami yang beragam di mana telah digunakan pada bahan kimia yang menarik.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Virus Corona di Italia Menyebar sejak Bulan Desember

Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]
Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]

"Banyak dari tanaman obat yang relatif umum yang dapat ditemukan di Amerika dan banyak dari tanaman yang lebih jauh dari Asia Tenggara dan Amerika Selatan, serta dari beberapa strain bakteri dan jamur dari tanah dan samudera," tambah Baudry.

Senyawa yang menjanjikan akan menjalani teknik komputasi yang disebut analisis farmakofor untuk menemukan apa yang memiliki kesamaan bahan kimia dan bahan kimia penting untuk penelitian di masa depan.

Fase selanjutnya untuk senyawa ini adalah pengujian in vitro oleh laboratorium mitra yang akan menggunakan virus hidup dan sel hidup.

Molekul-molekul kimia yang ditemukan paling berkhasiat akan membentuk dasar untuk penelitian obat di masa depan dan proses pengembangan yang mencakup pengujian untuk kemanjuran, toleransi, dan efek samping dalam percobaan manusia.

Proses itu mungkin juga termasuk modifikasi kimia untuk membuat obat lebih efisien, lebih ditoleransi atau keduanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI