Penelitian Ungkap Alasan Makan Terlalu Malam Bisa Menambah Berat Badan

Sabtu, 20 Juni 2020 | 17:10 WIB
Penelitian Ungkap Alasan Makan Terlalu Malam Bisa Menambah Berat Badan
Ilustrasi makan malam. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beragam cara dilakukan untuk menurunkan berat badan, dari mulai tidak mengonsumsi karbohirat, menjadi vegan, hingga menghindari makan malam

Makan malam dipercaya bisa meningkatkan kadar gula darah dan menambah berat badan.

Tapi alih-alih makan jam 10 malam, ternyata makan malam lebih awal seperti jam 6 sore akan membantu tubuh lebih mudah membakar lemak lho!

Klaim tersebut dibuktikan lewat penelitian terbaru di mana makan saat larut malam bisa meningkatkan kadar gula darah lebih tinggi hingga 20 persen, dan membuat proses pembakaran lemak berkurang hingga 10 persen.

Baca Juga: PSBB Bikin Anak Berisiko Terkena Obesitas, Begini Cara Mencegahnya

"Kami menyadari penelitian lain yang menyarankan bahwa makan malam dikaitkan dengan obesitas, dan kami ingin melihat ini dengan lebih rinci," ujar Peneliti Dr. Jonathan C. Jun, Profesor Kedokteran Univeristas Johns Hopkins, mengutip Healthline, Sabtu (20/6/2020).

Peneltian tersebut diterbitkan dalam Jurnal Endokrinologi & Metabolisme Klinis Masyarakat Endoktrin.

Jun ingin melihat lebih jauh bagaimana terlambat makan benar-benar bisa mengubah metabolisme tubuh dan menyebabkan obesitas.

"Jadi itu sebabnya kami berangkat untuk melakukan uji klinis terkontrol, secara acak mengambil orang sehat dan membuat mereka makan di dua waktu yang berbeda, mengontrol makan mereka, mengontrol diet mereka, dan mengontrol waktu tidur mereka," kata Jun.

Jun kemudian mendapati 20 sukarelawan, 10 laki-laki dan 10 perempuan. Semua peserta tidur di waktu yang sama yaitu jam 11 malam. Mereka makan jam 10 malam, lalu didapatkan kadar gula lebih tinggi, lemak terbakar lebih sedikit. 

Baca Juga: Seperti Orang Dewasa, Anak Obesitas dengan Covid-19 Berisiko Parah?

Uniknya, tidak semua peserta memiliki efek yang sama. Jun mengatakan, orang-orang yang terbiasa tidur pukul 2 hingga 3 dini hari sebelumnya, nampak tidak terlalu berpengaruh pada perubahan jam makan mereka.

"Ada perbedaan metabolisme orang yang membuat mereka lebih rentan terhadap makan terlambat atau sama sekali tidak menganggu mereka," ungkap Jun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI