Pasien Corona Etnis Asia Selatan Lebih Risiko Meninggal di RS Inggris

Ririn Indriani Suara.Com
Sabtu, 20 Juni 2020 | 09:59 WIB
Pasien Corona Etnis Asia Selatan Lebih Risiko Meninggal di RS Inggris
Ilustrasi petugas medis yang menangani pasien Covid-19. (BBC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Studi yang merupakan penelitian terbesar dari tipe studi serupa di dunia, menunjukkan:

• 290 meninggal dari setiap 1.000 orang kulit putih yang membutuhkan perawatan di rumah sakit untuk Covid-19

• 350 meninggal dari setiap 1.000 orang Asia Selatan yang membutuhkan perawatan di rumah sakit untuk Covid-19

Studi ini juga mengungkapkan perbedaan besar dalam siapa yang membutuhkan perawatan di rumah sakit berdasarkan etnis.

Baca Juga: Update Corona di Dunia 20 Juni: Kematian Brasil Tembus 1.221 Jiwa Sehari

"Populasi Asia Selatan di rumah sakit terlihat sangat berbeda dengan populasi kulit putih," kata Harrison.

Dia menambahkan: "Mereka rata-rata 12 tahun lebih muda, itu perbedaan besar, dan mereka cenderung tidak menderita demensia, obesitas atau penyakit paru-paru, tetapi tingkat diabetes yang sangat tinggi."

Sekitar 40% pasien Asia Selatan menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2 dibandingkan dengan 25% kelompok kulit putih.

Diabetes memiliki efek ganda yaitu meningkatkan risiko infeksi dan merusak organ tubuh, yang dapat memengaruhi kemampuan untuk bertahan hidup dari infeksi virus corona.

Hal ini dianggap sebagai faktor utama dalam meningkatkan angka kematian pada orang-orang dari etnis Asia Selatan, tetapi gambaran lengkapnya belum terungkap.

Baca Juga: Istilah Zona Hijau Corona Dikritik, Pakar: Sesat, Indonesia Itu Belum Aman

Penjelasan lain dapat mencakup kemiskinan atau perbedaan kecil secara genetis yang meningkatkan risiko infeksi serius, kata para peneliti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI