W-Wait
Orangtua menunggu anak untuk balas memandang. Ketika kita memandang mata anak dengan penuh kasih dan ada sarat ketegasan di situ, beri tahu bahwa kita ingin berbicara.
I-Instruction
Waktu untuk memberi instruksi yang padat, jelas, dan singkat hanya satu kali. Misalnya membereskan mainan, contoh: 'Adik, Mama mau Adek membereskan mainan', setelah itu tunggu.
T-Time to ask
Orangtua hendaknya bertanya kembali instruksi yang telah diberikan pada anak untuk memastikan anak sudah memerhatikan ayah atau ibunya, lalu minta anak untuk mengulangi.
C-Checking
Orangtua bisa kembali berdiri dan tunggu respons anak. Namun dengan tetap melihat mereka dan memandang mata mereka sembari menunggu responsnya.
Baca Juga: Agar Anak Tidak Takut Disunat, Ini yang Harus Dilakukan Orangtua
H-Honor
Satu hal yang sering tidak dilakukan karena dianggap sepele, namun hal ini krusial untuk membangun rasa percaya diri dan gambaran positif pada anak. Orangtua harus belajar menghormati dan menghargai kehadiran anak dan perasaan yang dia rasakan.
Berilah anak pujian secara detail, seperti menonjolkan satu nilai yang ingin diterapkan dan bangun pada anak serta ada penguatan positif secara detail.
"Misalnya 'Adik sudah mulai tanggung jawab ya, sudah mau membantu Mama membereskan mainan'. Jangan yang 'Hebat anak Mama' karena cenderung membuat anak menjadi sombong dan besar hati, bukan gambaran positif yang rendah hati," pungkas Esta.