Orang Berotot Lebih Kebal dari Risiko Infeksi Virus Corona, Benarkah?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 19 Juni 2020 | 15:31 WIB
Orang Berotot Lebih Kebal dari Risiko Infeksi Virus Corona, Benarkah?
Ilustrasi Orang Berotot Lebih Kebal dari Risiko Infeksi Virus Corona, Benarkah? (Pixabay/Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Itu mengarahkan para peneliti untuk menyelidiki hubungan antara respon imun dan keberadaan otot rangka.

Untuk penelitian tersebut, tim menggunakan model tikus yang terinfeksi virus yang disebut virus limfositik koriomeningitis (LCMV).

Infeksi kemudian menyebabkan otot memproduksi lebih banyak protein pensinyalan yang disebut interleukin-15 (IL-15).

Peningkatan kehadiran protein kemudian menyebabkan pelepasan limfosit otot-infiltrasi (MIL), yang mengandung tingkat tinggi sel-T faktor 1 (Tcf1).

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Tipe C Virus Corona pada Kasus Baru Beijing

Para peneliti mengatakan perubahan ini dapat memberi tubuh kemampuan untuk mempertahankan lebih banyak sel-T untuk melawan atau mencegah infeksi.

IL-15 membantu membawa lebih banyak MIL ke dalam jaringan otot, di mana mereka tinggal di saku yang bebas dari peradangan. Selama perang melawan virus, sel-T di luar otot dapat menggunakan MIL untuk menghindari peradangan dan untuk mengisi kembali.

“Jika sel-T, yang secara aktif memerangi infeksi, kehilangan fungsionalitas penuhnya melalui stimulasi terus-menerus, sel-sel prekursor dapat bermigrasi dari otot dan berkembang menjadi sel-T yang fungsional,” Jingxia Wu, penulis studi, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Ini memungkinkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus terus menerus dalam jangka waktu yang lama."

Baca Juga: Bukan Otot atau Energi, Ke Mana Perginya Berat Badan saat Timbangan Turun?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI