Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud) Nadiem Makarim berencana membuka kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah pada masa new normal.
Meski demikian, lelaki yang akrab disapa Mas Menteri tersebut mengatakan hanya akan membuka sekolah yang terletak di daerah yang sudah berstatus zona hijau atau bebas corona Covid-19.
Meski demikian, rencana tersebut tetap menimbulkan keresahan bagi banyak orangtua dan anak. Bahkan dikhawatirkan dapat terjadinya kecemasan berlebih, jadi apa yang harus dilakukan?
Psikolog Klinis Reynitta Poerwito, Bach, of Psych.,M.Psi mengatakan sebelum meredakan kecemasan anak, penting bagi orangtua untuk lebih dulu mengendalikan kecemasan diri sendiri.
Baca Juga: Seluruh Sekolah di Jawa Barat Masih Ditutup, Belum Ada Zona Hijau Corona
"Itu harus dimulai dari kita para orangtuanya, kalau orang tua ketakutan, ketakutan ini akan transfer ke anak-anak kita, anakku harus banget nih new normal dan ke sekolah lagi, kalau ketakutan dan tidak apa-apa wajar," ujar Reynitta dalam acara LIVE IG Eka Hospital, Jumat (19/6/2020).
Kekhawatiran dan rasa cemas karena penyakit adalah hal normal yang dialami banyak orang. Tapi jangan sampai merasakan kekhawatiran berlebihan dan lebih baik fokus melakukan persiapkan diri untuk mencegah penularan.
"Tapi ada sesuatu yang bisa untuk mencegah terpaparnya virus, kita bisa batasi anak dengan memberikan edukasi," jelasnya.
Edukasi ini bisa berupa imbauan untuk selalu menjaga kebersihan--khususnya kebersihan tangan, memakai masker, serta ancaman penyakit.
Tapi tentu saja dengan cara yang sesuai dengan frekuensi anak sehingga anak terhindar dari paranoid atau rasa takut yang berlebihan.
Baca Juga: Sekolah Kembali Dibuka, Ratusan Murid Positif Terinfeksi Corona
Setelahnya, bekali anak dengan peralatan kebersihan dasar untuk dibawa ke sekolah misalnya masker dan hand sanitizer. Perbekalan ini, kata Reynitta, bisa sedikit menenangkan kekhawatiran orangtua saat melepas anak kembali ke sekolah.