Suara.com - Jadi Pionir, Perusahaan Ini Uji Coba Obat Covid-19 dari Plasma Sapi
Sebuah perusahaan di South Dakota dilaporkan sedang bersiap untuk memulai uji coba manusia terhadap pengobatan virus corona yang berasal dari plasma sapi, demikian dilaporkan Fox News.
Para peneliti di SAB Biotherapeutics menginjeksi sejumlah sapi yang dimodifikasi secara genetik dengan bagian tak menular dari virus penyebab Covid-19.
Proses ini menyebabkan sapi-sapi tersebut akan memproduksi antibodi alami yang akan melawan penularan.
Baca Juga: Apa Itu Dexamethasone, Obat Murah yang Dipercaya Manjur Sembuhkan Covid-19?
Sapi-sapi ini dimodifikasi secara genetik untuk memiliki sistem imun manusia, dan hasil tes mengungkapkan kini mereka memproduksi antibodi empat kali lebih kuat daripada pasien Covid-19 yang telah pulih.
"Hewan-hewan ini memproduksi antibodi penetral yang membunuh virus corona baru di dalam laboratorium," terang CEO perusahaan tersebut, Eddie Sullivan.
Hasil obatnya yang disebut dengan SAB-185 akan diujicobakan pada manusia bulan depan.
Meski begitu, perusahaan tersebut tidak mengungkapkan berapa banyak orang yang akan terlibat dalam uji klinis tersebut maupun seberapa lama mereka akan melakukan pengujian.
Apabila obat ini berhasil, Sullivan mengatakan terapi obat ini secara potensial dapat mengobati pasien kondisi parah dan memberikan antibodi perlindungan bagi tenaga kesehatan garda depan, serta pada populasi berisiko tinggi, seperti lansia dan pengidap masalah imun.
Baca Juga: Tak Mau Minum Obat untuk Cegah Covid-19, Warga Amazon Pilih Minum Teh Ini
SAB-185 dikembangkan dari strain virus asli Wuhan, namun juga menunjukkan hasil penetralan yang sangat kuat terhadap strain paling umum di Amerika Serikat, lanjut dia.
Tes-tes awalan menunjukan bahwa pengobatan antibodi menunjukkan aktivitas penetralan kuat, menurut William Klimstra, anggota Pusat Riset Vaksin di University of Pittsburgh, yang terlibat dalam studi tersebut.
"Kami sedang berada dalam tahap awal untuk mengevaluasi SAB-185, namun hasil awalan cukup menjanjikan," pungkasnya.