Tes-tes awalan menunjukan bahwa pengobatan antibodi menunjukkan aktivitas penetralan kuat, menurut William Klimstra, anggota Pusat Riset Vaksin di University of Pittsburgh, yang terlibat dalam studi tersebut.
"Kami sedang berada dalam tahap awal untuk mengevaluasi SAB-185, namun hasil awalan cukup menjanjikan," pungkasnya.