Jangan Menyikat Gigi Terlalu Keras, Dokter Peringatkan Risikonya!

Kamis, 18 Juni 2020 | 14:20 WIB
Jangan Menyikat Gigi Terlalu Keras, Dokter Peringatkan Risikonya!
Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter gigi memperingatkan bahwa minuman berkarbonasi dan menyikat gigi terlalu kencang bisa menyebabkan sensitivitas gigi, yaitu rasa sakit pada gigi dari yang ringan hingga paling ekstrem.

Menurut Dr Oscar Castro Reino, Presiden Dewan Dokter Gigi Umum, sensitivitas gigi adalah tanda peringatan dari masalah hilangnya enamel atau retraksi gusi yang mengekspos dentin ke lingkungan mulut.

"Ketika dentin kehilangan perlindungan dari semen (pada akar), terjadi iritasi pada saraf dentin yang menyebabkan rasa sakit ketika konsumsi makanan sangat dingin, panas atau asam," kata Oscar Castro dikutip dari 20 Minutos.

Kerusakan enamel gigi itu bisa disebabkan oleh menyikat gigi yang terlalu agresif dengan memakai sikat gigi kaku dan teknik yang tidak tepat. Selain itu, bruxisme atau oklusi yang buruk juga bisa menyebabkan kondisi tersebut.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Diobati Antibodi Penderita Kanker, 5 Hari Lepas Oksigen?

Adapun penyebab lainnya adalah minuman berkarbonasi dengan pH asam bisa mengikis enamel. Karena itu, Anda disarankan menghindari atau mencegah minuman tersebut. Sebab, sensitivitas gigi yang relatif sering berkaitan dengan penyakit periodontal, ketika resesi gusi terjadi.

Ilustrasi sikat gigi. (Shutterstock)
Ilustrasi sikat gigi. (Shutterstock)

Karena itu, sebagian besar sensitivitas gigi bisa dicegah dengan menggunakan teknik menyikat gigi yang benar dan memakai sikat gigi berbulu lembut. Anda juga perlu menyikat gigi setelah 20-30 menit selesai konsumsi makanan asam dan permen.

Anda juga perlu untuk mengunjungi dokter gigi secara berkala untuk menghindari penyakit periodontal dan retraksi gingiva.

"Salah satu metode yang digunakan adalah aplikasi gel atau pernis dengan konsentrasi fluor tinggi yang bekerja dengan cara menghubungan tubulus terbuka kecil di dentin," ujar Reino.

Ilustrasi sikat gigi anak-anak. (Shutterstock)
Ilustrasi sikat gigi anak-anak. (Shutterstock)

Sehingga langkah itu bisa mengurangi senstivitas gigi ringan maupun sedang, serta bisa mengatasi sensitivitas gigi yang parah.

Baca Juga: Jangan Abaikan Rasa Haus Berlebih, Bisa Jadi Tanda Awal Diabetes Tipe 2

Selain itu, ada berbagai macam pasta gigi dan obat kumur yang secara substansial meningkatkan sensitivitas gigi ringan atau sedang.

Tapi, ada pula pasta gigi yang bisa digunakan sebagai perawatan atas resep dokter gigi. Karena produk itu adalah fluorida tertentu (kalsium fluorida, timah fluorida) dan turunan kalium (kalium nitrat, kalium klorida)

Akhirnya, ia memeringatkan bahwa beberapa perawatan seperti pemutih gigi meningkat dan memperburuk sensitivitas gigi. Sehingga mereka yang menderita kondisi ini harusnya tidak melakukannya sampai rasa sakitnya hilang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI