Awas Risiko Kerja di Bawah Sinar Matahari Terlalu Lama, Ada Dampak ke Otak!

Kamis, 18 Juni 2020 | 12:36 WIB
Awas Risiko Kerja di Bawah Sinar Matahari Terlalu Lama, Ada Dampak ke Otak!
Ilustrasi Terpapar Sinar Matahari. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seperti yang diketahui, sinar matahari bisa memberikan asupan vitamin D secara alami. Tetapi paparan yang terlalu lama dan sering juga tidak baik untuk kesehatan tubuh.

Menurut studi dari Heat-Shield oleh para peneliti dari Departemen Nutrisi, Latihan dan Olahraga di University of Copenhagen, mengatakan paparan sinar matahari kuat dan berkepanjangan bisa merusak fungsi yang didominasi secara kognitif dan koordinasi tugas motorik.

Hal ini perlu menjadi pertimbangan orang yang bekerja di bawah sinar matahari. Sebab, tekanan panas merupakan masalah yang memengaruhi kemampuan untuk hidup sehat dan produktif.

Perlu dipahami, bekerja dalam kondisi panas atau hipertermia yang terkait dengan kenaikan suhu tubuh dapat mengganggu kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang membutuhkan fisik. Namun, efek khusus paparan sinar matahari pada suhu dan fungsi otak manusia masih belum diketahui.

Baca Juga: Hits: Kesalahan Olahraga Bikin Terlihat Tua, Fakta Deksametason

Studi baru ini menunjukkan efek negatif yang jelas dari paparan sinar matahari pada kepala yang berkepanjangan, menyiratkan bahwa kita telah meremehkan efek yang sesungguhnya.

Ilustrasi berjemur di bawah sinar matahari. (shutterstock)
Ilustrasi berjemur di bawah sinar matahari. (shutterstock)

Karena, studi sebelumnya telah memperhitungkan efek radiasi matahari ketika kepala terpapar dalam waktu lama melalui uji laboratorium.

"Lewat penelitian ini, kami memberikan bukti bahwa paparan sinar matahari di kepala bisa mengganggu kinerja motorik dan kognitif," kata profesor Lars Nybo, koordinator proyek dari Departemen Nutrisi, Latihan dan Olahraga, UCPH dikutip dari Medical Express.

Penelitian sebelumnya, menemukan penurunan kinerja motorik dan kognitif terjadi pada suhu tubuh 38,5 derajat celcius.

Adapun orang yang paling berisiko terkena paparan sinar matahari lama, mulai pekerja di bidang pertanian, konstruksi dan trasportasi. Postdoc Jacob Piil dan profesor Lars Nybo dari UCPH mengatakan temuan ini memiliki implikasi tidak hanya untuk kesehatan pekerja, tapi juga untuk kinerja serta keselamatan kerja mereka.

Baca Juga: Peneliti Israel Klaim Ciptakan Masker Pembunuh Virus Corona Covid-19

"Masalah kesehatan yang dipicu oleh tekanan panas menjadi tantangan masyarakat dengan semakin meningkatkan pemanasan global dan itu akan menjadi masalah berkepanjangan," kata associate professor Andreas Flouris dari FAME Laboratory di Yunani.

Secara bersamaan, hasil ini menunjukkan bahwa sains telah meremehkan dampak tekanan panas. Karena radiasi matahari sebelumnya belum diselidiki efeknya. Lalu, penelitian selanjutnya menemukan efek sinar matahari pada kepala dan otak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI