Disebut Ampuh pada Covid-19 Parah, Bagaimana Cara Kerja Obat Deksametason?

Kamis, 18 Juni 2020 | 12:11 WIB
Disebut Ampuh pada Covid-19 Parah, Bagaimana Cara Kerja Obat Deksametason?
Ilustrasi obat deksametason untuk Covid-19. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Obat murah dan tersedia luas, dexamethasone atau deksametason, disebut telah menyelamatkan nyawa pasien Covid-19 parah. Hasil ini dari sebuah recovery trial atau percobaan recovery oleh Oxford University, Inggris.

Mereka melakukan studi percobaan ini terhadap 2014 orang yang diberi pengobatan deksametason dan 4321 orang yang menggunakan obat lain. Studi ini adalah uji klinis terbesar sampai sekarang.

Obat ini sangat mengesankan menurut standar klinis karena nilai Number Needed Treated (NNT) dalam menyelamatkan kematian terkait penggunaan ventilator adalah 8.

Berdasarkan makalah Saripediatri.org, NNT menunjukkan jumlah pasien yang harus diobati untuk memperoleh tambahan satu hasil yang baik atau menghindarkan satu kegagalan. Nilai ini satu ukuran penting di dalam farmakoekonomik.

Baca Juga: Obat Murah Dexamethasone Ampuh Untuk Pasien Covid-19, Berapa Harganya?

Bagi konsumen, nilai NNT dapat menjadi pegangan atau referensi dalam membandingkan obat satu dengan obat yang lain.

Ilustrasi obat virus corona. [Shutterstock]
Ilustrasi deksametason. [Shutterstock]

Bagaimana deksametason bekerja?

Deksametason adalah glukokortikoid sintetik (kelas kortikosteroid) yang diberikan secara oral atau intravena untuk mengobati penyakit seperti radang sendi, alergi, asma, dan beberapa bentuk kanker. Ini meniru aksi kortisol yang diproduksi tubuh secara alami untuk meredakan peradangan.

Karena deksametason bekerja lama dan memiliki efek sistemik, obat ini sekitar 25 kali lebih kuat daripada kortikosteroid sintetik lainnya. Glukokortikoid juga lebih kuat daripada obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau aspirin.

Glukokortikoid menghentikan dua fase, yaitu, vasodilatasi dan migrasi sel imun, peradangan. Sebaliknya, NSAID hanya menghambat tahap vaskular tersebut.

Baca Juga: Tak Mau Minum Obat untuk Cegah Covid-19, Warga Amazon Pilih Minum Teh Ini

Oleh sebabnya, deksametason bersifat antiinflamasi dan imunosupresif.

Pada tingkat biokimia, glukokortikoid mudah berdifusi melalui membran sel inang dan berikatan dengan reseptor glukokortikoid dalam sitoplasma sel.

Ikatan reseptor ini memicu serangkaian reaksi yang akhirnya menekan sitokin proinflamasi (yang dilepaskan saat terjadi badai sitokin) IL-1, IL-2, IL-6, IL-8, TNF, dan IFN-gamma. Lima di antaranya terkait dengan keparahan Covid-19.

Steroid inhaler (Freepik)
Ilustrasi deksametason (Freepik)

Selain itu, salah satu penyebab utama badai sitokin Covid-19 adalah aktivasi makrofag yang berlebihan , yang juga dihambat oleh glukokortikoid.

Sebuah studi kultur sel 2019 juga menunjukkan bahwa deksametason menyelamatkan sel alveolar manusia (kantung udara) dari kehancuran oleh sitokin pro-inflamasi.

Studi recovery trial dari Oxford ini dinilai sebagai contoh terbaik karena dosis rendah hingga sedang dari deksametason mengurangi risiko kematian pasien Covid-19 sebanyak sepertiga pasien uji coba, menyelamatkan satu dari 8 pasien, tanpa efek samping menonjol.

Namun obat deksametason ini tidak membantu pada mereka yang masih bisa bernapas dengan baik, sehingga tidak perlu ditimbun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI