Suara.com - Sebuah pandemi seperti virus corona adalah hasil dari kerusakan alam yang dilakukan manusia. Hal tersebut dinyatakan oleh para pemimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), serta WWF Internasional yang merupakan lembaga nirlaba berfokus pada konservasi terbesar di dunia.
Dilansir dari The Guardian, perdagangan satwa liar yang ilegal dan tidak berkelanjutan serta kehancuran hutan dan tempat-tempat liar lainnya masih menjadi kekuatan pendorong di belakang meningkatnya jumlah penyakit yang melompat dari satwa liar ke manusia.
Mereka menyerukan pemulihan hijau dan sehat dari pandemi Covid-19, khususnya dengan mereformasi pertanian yang merusak dan diet yang tidak berkelanjutan.
"Risiko penyakit (margasatwa-ke-manusia) baru yang muncul di masa depan lebih tinggi dari sebelumnya, dengan potensi untuk mendatangkan malapetaka pada kesehatan, ekonomi, dan keamanan global," menurut sebuah laporan WWF yang ditebitkan pada Rabu (17/6/2020).
Baca Juga: Ilmuwan Peringatkan Kerusakan Alam Bisa Munculkan Pandemi Virus Lain
Para pakar keanekaragaman hayati terkemuka dunia mengatakan wabah penyakit yang bahkan lebih mematikan kemungkinan terjadi di masa depan kecuali jika kehancuran yang merajalela dari alam dengan cepat dihentikan.
Sebelumnya pada bulan Juni, kepala lingkungan PBB dan seorang ekonom terkemuka mengatakan Covid-19 adalah sinyal SOS untuk manusia.
“Kami telah melihat banyak penyakit muncul selama bertahun-tahun, seperti Zika, Aids, Sars, dan Ebola dan semuanya berasal dari populasi hewan dalam kondisi tekanan lingkungan yang parah,” kata Elizabeth Maruma Mrema, kepala konvensi PBB tentang keanekaragaman hayati dan Maria Neira, direktur WHO untuk lingkungan dan kesehatan, serta Marco Lambertini, kepala WWF Internasional dalam artikel Guardian.
“Dengan virus corona, wabah ini adalah manifestasi dari hubungan kita yang sangat tidak seimbang dengan alam”, kata mereka.
Mereka semua mengilustrasikan bahwa perilaku destruktif manusia terhadap alam membahayakan kesehatan manusia itu sendiri.
Baca Juga: Santri Atas Angin dan Alkitab Hijau: Kalam Ilahi Melawan Kerusakan Alam
Laporan WWF menyimpulkan bahwa pendorong utama penyakit yang berpindah dari hewan liar ke manusia adalah kerusakan alam, intensifikasi pertanian dan produksi ternak, serta perdagangan dan konsumsi satwa liar yang berisiko tinggi.