"Jangan pernah meninggalkan anak tanpa pengawasan di dalam atau dekat air, dan ini berlaku untuk semua jenis kolam," kata Fleming.
Kolam tiup harus dikeringkan setelah setiap kali digunakan, sehingga anak tidak mencoba-coba memakainya sendirian.
Dan yang mengejutkan, banyak anak tenggelam dalam wadah air yang lebih kecil, seperti bathtub, ember, bahkan kolam hias. AAP bahkan mencatat bahwa sebagian besar kasus bayi tenggelam ketika mereka di dalam ember atau bak mandi. Jadi, perhatikan baik-baik apa yang Anda miliki di sekitar rumah.
3. Jika anak-anak berada di dalam air, pastikan Anda mengawasinya dengan seksama
Baca Juga: Berenang 3-5 Kali Seminggu, Ini 5 Efeknya Pada Kesehatan Tubuh!
Ketika anak sedang bermain di kolam plastik atau di pinggir pantai, pastikan anak diawasi dengan seksama oleh orang dewasa yang tidak terdistraksi oleh apapun.
Ini berarti tidak sambil bermain ponsel, bahkan sekadar untuk mengirim pesan. Anda tidak tahu apa yang akan terjadi dalam waktu satu detik. Intinya, tidak boleh ada apapun yang mengalihkan pandangan Anda dari anak yang sedang berada di air.
4. Ajari anak berenang
AAP mengatakan bahwa ada bukti yang cukup kuat bahwa pelajaran berenang dapat membantu mengurangi risiko tenggelam untuk anak-anak usia 1 hingga 4.
Anda atau siapapun yang mengawasi anak ketika berada di kolam, harus tahu tentang kemampuan berenang anak. Jika anak tak bisa berenang, Anda sebaiknya berada dalam jarak satu lengan dengan anak, bahkan di kolam dangkal sekalipun.
Baca Juga: Tak Bisa Berenang, Bocah 9 Tahun Ditemukan Tewas Nyangkut di Pohon Bambu