Suara.com - Berenang adalah salah satu kegiatan yang sangat disukai anak, karena membuat mereka bisa bermain air. Tapi waspada risiko anak tenggelam, karena tenggelam merupakan salah satu penyebab kematian yang sering menimpa anak usia 1 hingga 4 di Amerika Serikat.
Laporan dari Consumer Product Safety Commission (CPSC) menemukan antara tahun 2015 dan 2017, rata-rata 379 anak tenggelam di kolam renang setiap tahun - dan kebanyakan terjadi di rumah. Pada 2017 (tahun terbaru dimana datanya tersedia), kematian yang dilaporkan melonjak hingga 395.
Laporan yang dirilis pada bulan Juni, menemukan bahwa sebanyak tiga perempat anak-anak di bawah usia 5 tahun tenggelam saat berenang. Dan lebih dari setengahnya disebabnya kurangnya pengawasan orangtua.
Lalu, apa langkah yang bisa dilakukan orangtua untuk meminimalkan risiko anak tenggelam saat berenang? Dilansir dari Huffpost, berikut adalah beberapa hal utama yang perlu diingat.
Baca Juga: Berenang 3-5 Kali Seminggu, Ini 5 Efeknya Pada Kesehatan Tubuh!
1. Beri pengaman di sekitar kolam renang atau bath tub di rumah
“Kolam renang di rumah harus dikelilingi oleh pagar empat sisi, dengan gerbang yang menutup dan menempel sendiri,” demikian saran American Academy of Pediatrics (AAP), yang telah memperingatkan bahwa kasus anak tenggelam dapat meningkat selama pandemi Covid-19 pandemi.
"Penelitian menunjukkan pagar di kolam renang dapat mengurangi risiko tenggelam hingga 50%."
Tapi, pagar pengaman saja tidak cukup, kata juru bicara CPSC Nikki Fleming. "Selain itu, Anda juga bisa menggunakan alarm kolam yang akan berbunyi jika anak masuk ke kolam," katanya.
Banyak perlindungan yang penting, karena - seperti yang diketahui oleh siapa pun yang mengasuh balita yang penasaran - akan ada saat-saat ketika mereka menjauh dari Anda.
Baca Juga: Tak Bisa Berenang, Bocah 9 Tahun Ditemukan Tewas Nyangkut di Pohon Bambu
2. Jangan abaikan kolam anak, bahkan ember sekalipun