Di Tengah Pelonggaran Karantina, Kasus Virus Corona Filipina Hampir 27.000

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 17 Juni 2020 | 11:38 WIB
Di Tengah Pelonggaran Karantina, Kasus Virus Corona Filipina Hampir 27.000
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus virus Corona Filipina terus bertambah di tengah pelonggaran karantina wilayah.

Dilansir Anadolu Agency, jumlah infeksi Covid-19 di Filipina menjadi 26.781, setelah ada penambahan 364 kasus, pada Selasa (16/6/2020) kemarin.

Departemen Kesehatan Filipina mengatakan 249 di antaranya adalah kasus baru, sedang 115 lainnya adalah kasus yang sudah lebih dari tiga hari, kutip the Philippine Star.

Departemen Kesehatan Filipina mengatakan ada penambahan 301 pasien pulih sehingga total menjadi 6.552.

Baca Juga: Dibuat di Filipina, Negara ini Jadi Basis KTM di Asia Tenggara?

Selain itu, lima orang meninggal karena Covid-19 dalam 24 jam terakhir, sehingga total menjadi 1.103.

Sejak Selasa, Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperpanjang pelonggaran karantina di Metro Manila hingga akhir Juni, setelah dua pekan pemberlakuan demi memulai kembali perekonomian negara.

"[Presiden Rodrigo Duterte] menetapkan Metro Manila tetap menjadi GCQ sementara Kota Cebu mulai 16 Juni di bawah karantina masyarakat yang ditingkatkan (ECQ)," ujar juru bicara kepresidenan Filipina Harry Roque.

Ilustrasi Bendera Filipina. (Shutterstock)
Ilustrasi Bendera Filipina. (Shutterstock)

Khusus Kota Talisay di Cebu dan seantero wilayah lain di Filipina, imbuh Roque, akan diberlakukan karantina masyarakat yang dimodifikasi.

"Seluruh negara masih dalam karantina masyarakat umum yang dimodifikasi (MGCQ) hingga 30 Juni 2020," tambah Roque.

Baca Juga: Virus Corona Filipina: Total Kasus 22 Ribu, 4 Ribu Pasien Sembuh

Sebelumnya, Duterte mengatakan akan kembali memberlakukan ECQ jika tingkat infeksi Covid-19 terus bertambah.

Hingga 8 Juni, tes diagnostik baru digelar terhadap 366.423 orang atau 0.0003 persen dari total populasi, sementara pemerintah menargetkan dapat menguji 1,5 persen populasi.

Peneliti Universitas Santo Tomas mengatakan bahwa perlu setidaknya 15.000 tes per hari dan 1.800 pelacakan kontak di Metro Manila.

Sebelumnya, pakar dari Universitas Filipina memperingatkan bahwa keputusan pelonggaran dari ECQ ke GCQ adalah prematur dan berpotensi meningkatkan jumlah kasus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI