Rata-rata, wanita dengan dua salinan varian ESR1 rs9340799 naik lebih dari 30 pound lebih banyak saat menggunakan implan kontrasepsi dibandingkan wanita lain dalam penelitian ini.
Penelitian sebelumnya telah menemukan hubungan antara varian genetik ESR1 dan cara kerja jenis obat lain, para penulis penelitian mencatat.
Meski penelitian ini berfokus pada implan kontrasepsi etonogestrel, obat kontrasepsi lain dapat memiliki interaksi yang sama dengan gen yang menyebabkan kenaikan berat badan, kata para peneliti.
"Sangat penting untuk lebih memahami bagaimana variasi genetik individu dapat memengaruhi risiko peningkatan berat badan yang merugikan seorang wanita" saat menggunakan obat-obatan ini, kata Lazorwitz.
Baca Juga: Sempat Tersendat, BKKBN Harap Layanan KB Kembali Dibuka di Masa New Normal
Saat ini, tidak ada cara untuk mengidentifikasi siapa yang akan menambah berat badan ketika menggunakan obat-obatan tersebut.
Penyedia layanan kesehatan dapat memberikan konseling tentang potensi kenaikan berat badan atau menyarankan bentuk non-hormonal KB seperti alat kontrasepsi tembaga (IUD), penulis penelitian menyarankan.
"Ketika pemahaman kami tentang farmakogenomik dalam kesehatan wanita meningkat, kami dapat mengembangkan konseling individual yang dapat mengurangi timbulnya efek samping terkait hormon, meningkatkan kepuasan pasien, dan membantu mencegah risiko kesehatan di masa depan terkait dengan kenaikan berat badan," kata Lazorwitz.
Studi ini dipublikasikan baru-baru ini di jurnal Contraception.
Baca Juga: Banyak Pasangan Putus KB Selama Pandemi, Angka Kehamilan Naik Tajam