Suara.com - Kebanyakan orang percaya bahwa migrain hanyalah sakit kepala intens dan akan hilang setelah beberapa saat. Tapi itu tidak benar.
Tidak seperti sakit kepala normal, migrain mungkin disertai dengan titik buta, muntah dan pandangan kabur.
Serangan migrain bersifat episodik dan dapat muncul kapan saja antara satu hingga empat kali dalam sebulan.
Kondisi ini sangat menyakitkan dan dapat berlangsung berjam-jam atau bahkan berhari-hari.
Baca Juga: Sakit Kepala dan Mimisan Saat Kepanasan, Apa Penyebabnya?
Para peneliti telah berusaha mencari tahu apa yang memicu migrain dan apa yang mungkin bisa menjinakkannya.
Berikut adalah beberapa faktor yang terkait dengan serangan migrain, dilansir The Health Site:
Terlalu santai
Sebuah penelitian yang terbit dalam Journal Neurology, mengatakan bahwa terlalu santai juga dapat memicu serangan migrain.
Tingkat hormon kortisol, yang dikenal untuk mengurangi rasa sakit naik selama periode stres dan dapat memicu migrain pada periode tenang.
Baca Juga: Sering Dianggap Sepele, Kapan Sakit Kepala Harus Ke Dokter?
Studi ini juga mengatakan, alih-alih membiarkan stres menumpuk, orang harus mencoba untuk rileks pada saat-saat stres.
Pelecehan emosional
Studi lain mengatakan anak-anak yang dilecehkan secara emosional juga cenderung menderita serangan migrain ketika mereka bertambah dewasa.
Ini menunjukkan hubungan antara pelecehan dan migrain lebih kuat dalam kasus pelecehan emosional daripada pelecehan fisik atau seksual.
Di antara peserta yang diteliti, 52% lebih mungkin menderita migrain daripada mereka yang tidak dilecehkan. Data ini diketahui setelah mempertimbangkan faktor-faktor seperti pelecehan fisik, pelecehan seksual, usia, pendapatan, ras dan jenis kelamin.
Jika Anda menderita asma dan migrain sesekali, sakit kepala Anda mungkin meningkat dan berubah menjadi migrain kronis.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Headache mengatakan, baik migrain dan asma, keduanya melibatkan peradangan otot polos, baik di pembuluh darah atau saluran udara. Peradangan terkait asma dapat memperburuk serangan migrain.