Ngeri, Mutasi Virus Corona Disebut Lebih Menular dan Mematikan

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 16 Juni 2020 | 18:25 WIB
Ngeri, Mutasi Virus Corona Disebut Lebih Menular dan Mematikan
Ilustrasi Mutasi Virus Corona Disebut Lebih Menular dan Mematikan [NIAID flickr].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus corona baru hingga kini masih terus bermutasi dan berkembang. Menurut sebuah studi baru, mutasi varian SARS-CoV-2 secara signifikan meningkatkan kemampuannya untuk menginfeksi orang.

Dilansir dari Medical Daily, menurut penelitian baru yang dirilis oleh Scripps Research Institute, varian dari virus SARS-CoV-2 yang beredar di Eropa dan Amerika Serikat dilaporkan mengalami mutasi yang membuatnya bahkan lebih mematikan.

Ini karena kemampuannya untuk menginfeksi orang sedang meningkat terus. Penelitian ini didasarkan pada percobaan laboratorium yang dilakukan di Scripps Research.

Penampakan virus corona baru (COVID-19), credit: NIAID-RML
Ilustrasi Mutasi Virus Corona Disebut Lebih Menular dan Mematikan credit: NIAID-RML

“Virus dengan mutasi ini jauh lebih menular daripada yang tanpa mutasi dalam sistem kultur sel yang kami gunakan. Mutasi memiliki efek peningkatan jumlah paku fungsional pada permukaan virus,”kata Hyeryun Choe, ahli virologi Scripps Research dan penulis senior studi ini, mengatakan.

Baca Juga: Rekor Lagi! Update Virus Corona RI, 40.400 Orang Positif COVID-19

Ia memaparkan bahwa paku-paku itulah yang memungkinkan virus untuk mengikat dan menginfeksi sel. Jumlah atau kepadatan paku fungsional pada virus saat ini 4 atau 5 kali lebih besar karena mutasi ini,

Choe juga menjelaskan, paku-paku ini berada di belakang penampakan seperti coronavirus dan memberikan kemampuan untuk menempel pada reseptor sel target yang disebut ACE2.

Dijuluki sebagai D614G, mutasi baru sekarang memberikan fleksibilitas yang lebih besar untuk "tulang punggung" dari paku-paku ini, memberi mereka kemampuan untuk melakukan perjalanan dari sel ke sel dengan lebih sedikit kecenderungan untuk pecah sebelum waktunya.

Secara keseluruhan, ini meningkatkan kemampuan virus untuk menginfeksi lebih banyak orang.

Meski ada perdebatan tentang apakah wabah Covid-19 awal di Italia dan New York telah membanjiri sistem kesehatan karena virus telah berubah dari waktu ke waktu, tidak ada pertanyaan bahwa virus mendapatkan perubahan genetik kecil saat mereka bereproduksi.

Baca Juga: Bisakah Vaksin Polio Lindungi Seorang dari Covid-19? Ini Kata Peneliti

Namun, Choe percaya bahwa "efek pendiri," yang terjadi ketika sejumlah kecil varian menyebar ke populasi besar, disebabkan oleh apa yang mereka temukan dalam percobaan biokimia mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI