Bukan hanya selama hamil, depresi itu berpotensi terus berlanjut meski ibu telah melahirkan ataupun memutuskan lakukan aborsi. Kondisi itu yang biasa disebut postpartum depression atau depresi pasca melahirkan.
Depresi itu yang kemudian memunculkan rasa tidak puas atas hidupnya. Psikologis akan semakin menurun dan si ibu bisa dikatakan tidak sepenuhnya sehat secara mental, terang Anna.
"Merembet lagi dia bisa mengalami kesulitan, baik sebagai istri juga ibu. Misal kalau sebagai istri mungkin dia ada perasaan kesal, bersalah, jadi sulit berbuat baik kepada suami. Sebagai ibu, sering kali kesulitan untuk melakukan pengasuhan sebagai orangtua. Baik pada anak yang sudah dilahirkan atau pun yang masih dikandung," katanya.
Agar menghindari kondisi itu, Anna menyarankan, penting bagi ibu untuk perlahan menerima bahwa kehamilan yang tak terencana itu sebagai anugerah dari Tuhan. Tentunya dengan dukungan suami untuk saling menguatkan.
Baca Juga: Ibu Hamil Wajib Tahu, 5 Pantangan di Trimester Pertama
"Yang harus diselesaikan adalah perasaan kekhawatirannya, kejengkelan, kebingungan semua masalah psikologis itu yang harus diselesikan. Kalau sudah lebih baik, melanjutkan kehamilan tidak direncanakan bisa lebih baik lagi," ucapnya.