Pandemi Covid-19 Bikin Wanita AS Khawatir untuk Melahirkan di Rumah Sakit

Selasa, 16 Juni 2020 | 17:04 WIB
Pandemi Covid-19 Bikin Wanita AS Khawatir untuk Melahirkan di Rumah Sakit
Ilustrasi ibu baru melahirkan (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mempersiapkan kelahiran di tengah pandemi virus corona membuat banyak wanita yang tengah mempersiapkan kelahiran buah hatinya melihat berbagai pilihan tentang bagaimana dan di mana mereka akan melakukan persalinan.

Hal ini juga dirasakan oleh Christina Mares. Sekitar 35 minggu dalam kehamilannya, ia telah merencakan kelahiran di luar rumah sakit. Namun, kekhawatiran dari virus corona telah mendorongnya mempertimbangkan pilihan lain.

"Saya sebenarnya tidak membayangkan ini sama sekali. Ada semacam tekanan karena tidak tahu siapa yang bisa terinfeksi atau apa yang bisa menginfeksi sehingga (pilihan yang dibuatnya) semacam penelitian yang berasal dari ketakutan," katanya, dikutip Fox News.

"Berada jauh di rumah sakit dan di tempat yang lebih tenang di mana saya tidak perlu memikirkan virus, lebih menenangkan bagi saya," sambungnya.

Baca Juga: Orangtua, Ini Penyebab Turun Berok Pada Bayi Baru Lahir

Austin Area Birthing Center (ABC) di Texas mengatakan mereka telah melihat peningkatan 'substansial' dalam banyaknya wanita yang mempertimbangkan rencana kehamilan sejak pandemi dimulai.

Ilustrasi melahirkan (Pixabay/9092)
Ilustrasi melahirkan (Pixabay/9092)

"Di Austin wilayah Utara, kami memili peningkatan permintaan persalinan sebesar 43%, begitu pula di Austin wilayah Selatan yang meningkat 51%," kata direktur klinik Samantha Evans.

"Pertanyaan pertama yang kami dapatkan di bulan Maret adalah orang-orang sangat khawatir tentang risiko infeksi jika pergi ke rumah sakit," lanjutnya.

American College of Obstetrics and Gynaecologists memperhatikan tren yang sama. Brenna Hughes, Vice Chair of Obstetrics and Quality di Duke University mengatakan kekhawatiran yang dialami wanita ini dapat dimengerti.

Hughes mengatakan, sampai sekarang, masih terlalu dini untuk menentukan apa yang bisa terjadi pada bayi selama kehamilan, tetapi menambahkan sejauh ini data yang ada dari pakar kesehatan dan WHO telah cukup meyakinkan.

Baca Juga: Ibu dan Anak Baru Lahir Harus Bisa Beradaptasi di Tengah Pandemi Covid-19

"Kita perlu mengumpulkan lebih banyak data yang tersebar luas di AS ... tapi sejauh ini tampaknya tidak ada efek besar pada risiko bayi dalam kandungan, sehingga kita belum benar-benar melihat risiko penularan yang signifikan," katanya.

Mamang ada beberapa laporan penularan, namun kasus tersebut sedang dipantau.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI