Orang Bertato Tidak Boleh Donor Darah, Mitos atau Fakta?

Selasa, 16 Juni 2020 | 16:58 WIB
Orang Bertato Tidak Boleh Donor Darah, Mitos atau Fakta?
Ilustrasi perempuan melakukan donor darah (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tanggal 14 Juni lalu diperingati sebagai Hari Donor Darah Sedunia. Donor darah dinilai sebagai tindakan sukarela yang mulia karena dapat menyelamatkan nyawa orang lain.

Di balik itu, ada sejumlah mitos yang dipercayai oleh masyarakat. Hal itu membuat beberapa orang menganggap donor darah menakutkan.

Agar tak lagi menyesatkan, berikut adalah mitos dan fakta seputar donor darah yang dihimpun oleh Suara.com dari Live Instagram Palang Merah Indonesia:

1. "Donor Darah Bikin Gemuk"

Baca Juga: Tak Perlu Takut, Donor Darah selama Pandemi Corona Dinilai Aman

Banyak yang menyebut bahwa donor darah bisa membuat seseorang menjadi lebih gemuk. Faktanya, donor darah memang bisa membuat seseorang bertambah berat badannya.

Hal ini disebabkan usai donor darah, badan kita menjadi lebih ringan dan enak, sel darah merah lancar berganti dengan yang baru. Alhasil, tubuh juga tertarik untuk makan yang enak.

Namun perlu diingat untuk tetap harus menjaga kondisi agar tidak makan berlebihan karena bisa menimbulkan risiko masalah kesehatan seperti obesitas.

2. "Jarum Donor Terlalu Besar"

Salah satu alasan yang membuat beberapa orang takut untuk melakukan donor adalah jarum yang digunakan untuk donor sangat besar. Sehingga orang takut akan merasakan sakit.

Baca Juga: Agar Bisa Donor Darah, Ini Tips Jaga Kualitas Darah Saat Pandemi Covid-19

Faktanya, jarum yang digunakan untuk donor tidak terlalu besar. Ukurannya cukup untuk memperlancar aliran darah ke kantong dan mencegah terjadinya pembekuan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI