Risma Pingsan Akibat Kelelahan, Ini 5 Makanan Untuk Pulihkan Energi

Bimo Aria Fundrika | Dini Afrianti Efendi
Risma Pingsan Akibat Kelelahan, Ini 5 Makanan Untuk Pulihkan Energi
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (Dok. Humas Pemkot Surabaya)

Sementara itu pingsan karena kelelahan memang kerap terjadi, apalagi saat kelelahan sudah sering d tergolong kronis.

Suara.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sempat dikabarkan pingsan saat tengah rapat daring dengan komite sekolah. Bahkan, ia sempat dilarikan ke rumah sakit dan di rawat di rumah sakit pada Minggu, 14 Juni 2020.

Hal itu tentu bisa dimengerti mengigat, Provinsi Jawa Timur, khususnya kota Surabaya yang melaporkan kasus Covid-19 terbanyak se-Indonesia selama beberapa hari berturut-turut.

Sementara itu pingsan karena kelelahan memang kerap terjadi, apalagi saat kelelahan sudah sering d tergolong kronis.

Selain mendapatkan perawatan medis, berikut 5 makanan wajib yang bisa secara cepat memulihkan tenaga akibat kelelahan kronis mengutip Hello Sehat, Senin (16/6/2020).

Baca Juga: Electricity Connect 2024 Siap Digelar, Momentum Kolaborasi untuk Transisi Energi

1. Gizi Seimbang dan Vitamin B

Ilustrasi menyantap Salmon. (Shutterstock)

Salah satu penyebab kelelahan kadalah tidak tercukupinya vitamin B dari menu makanan sehari-hari.

Vitamin B diperoleh dari pola makan gizi seimbang, semakin bervariasinya makanan semakin asupan makanan terjami.

Vitamin B terdapat 2 jenis B6 dan B12. B6 terdapat pada sayuran hijau seperti bayam, pisang, kentang manis, daging sapi, ikan tuna dan salmon.

Sedangkan B12 dapat diperoleh dari makanan ikan berminyak, hati hewan, telur, dan olahan susu. Makanan hijau dari bayam, pisang, kentang manis, daging sapi, ikan tuna dan salmon.

Baca Juga: Cara SIG Turunkan Emisi Karbon, Manfaatkan Limbah Jadi Energi Bersih

2. Konsumsi Magnesium dan Potassium

Magnesium dan potassium dapat meringankan berbagai gejala kelelahan kronis, terutama gangguan pada otot.

Magnesium sendiri berguna dalam meningkatkan kadar energi tubuh, menyeimbangkan mood dan mengurangi rasa nyeri.

Magnesium juga diperlukan untuk mengatur kadar gula darah dan tekanan darah.

Sumber makanan yang kaya akan magnesium seperti bayam, labu, kacang almond, alpukat, dan pisang.

Sedangkan potassium berfungsi untuk mengatur keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

Di sisi lain kram otot adalah tanda utama kekurangan potassium. Cukupi kebutuhan potassium dengan mengonsumsi bayam, air kelapa, pisang, buah aprikot, dan jamur.

3. Cukupi Kebutuhan Vitamin D

Ilustrasi Vitamin D. [Shutterstock]
Ilustrasi Vitamin D. [Shutterstock]

Penelitian pada tahun 2015 lalu menemukan bahwa individu yang mengalami kelelahan kronis cenderung memiliki kadar serum vitamin D yang rendah.

Rasa lemas dan otot terasa lelah adalah tanda saat tubuh mulai kekurangan vitamin D dan dampak lebih buruknya adalah tubuh tidak dapat menyerap mineral menjaga kesehatan tulang.

Vitamin D dapat dengan mudah ditemukan di berbagai bahan makanan yang mengandung lemak seperti telur dan ikan berminyak serta produk olahan susu.

Tubuh juga dapat memproduksi vitamin D saat sinar matahari mengenai permukaan kulit.

4. Hindari Makanan Olahan

Makanan olahan pada umumnya tidak dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang dibutuhkan saat Anda mengalami kelelahan kronis.

Di samping itu, makanan olahan cenderung tinggi karbohidrat dan kalori.

Oleh karena itu, kurangi konsumsi makan olahan dan ganti dengan bahan makanan alami seperti telur, daging, atau ikan segar.

Untuk menjaga keseimbangan energi, penuhilah kebutuhan energi harian lebih banyak dari serat dan protein karena dapat bertahan lebih lama dibandingkan karbohidrat sederhana yang berasal nasi putih dan tepung.

5. Konsumsi Suplemen

Kecukupan nutrisi sangat dipengaruhi oleh asupan makanan. Jenis makanan yang kurang bervariasi dan jumlah yang terlalu sedikit kemungkinan tidak memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dan hal ini dapat dipengaruhi berbagai hal.

Konsultasikanlah ke dokter untuk mengonsumsi suplemen saat mengalami gejala kelelahan kronis, dengan dosis yang sesuai maka dapat melengkapi kebutuhan nutrisi.

Suplemen juga diperlukan untuk mengembalikan imunitas saat sedang menjalani pengobatan atau dalam masa penyembuhan.