5 Hal yang Terjadi Pada Tubuh Saat Kekurangan Cairan atau Dehidrasi

Selasa, 16 Juni 2020 | 15:31 WIB
5 Hal yang Terjadi Pada Tubuh Saat Kekurangan Cairan atau Dehidrasi
Ilustrasi: Saat olahraga penuhi cairan tubuh dengan memperbanyak minum air agar tak dehidrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tetap terhidrasi adalah cara paling dasar untuk menjaga gaya hidup sehat. Walau begitu, masih banyak yang tidak patuh dan tanpa sadar kekurangan cairan sehingga menyebabkan dehidrasi.

Dehidrasi bisa berdampak pada tubuh dan dalam jangka waktu panjang, berbahaya bagi kesehatan.

Dikutip dari LiveStrong, berikut dampak yang bisa terjadi pada tiap-tiap organ tubuh pada saaat kita mengalami dehidrasi.

1. Dampak pada otak

Baca Juga: Takut Anak Dehidrasi? Cek Warna Urinenya

Mana yang lebih sering Anda pikirkan, makan atau bercinta?

Saat dehidrasi, sel-sel tubuh mengirimkan sinyal ke otak, yang memberitahu bahwa kita sedang kehausan. Dehidrasi disebut terkait dengan penurunan mood dan performa kognitif.

Dehidrasi juga bisa menyebabkan masalah di otak saat kadar elektrolit turun terlalu jauh. Elektrolit adalah mineral seperti potasium dan sodium yang membantu sinyal listrik lewat antara sel-sel.

Jika elektrolit kita terlalu rendah, maka kita akan mengalami breakdown atau gangguan pada sinyal ini, yang nantinya akan menyebabkan kejang otot, menurut Mayo Clinic.

2. Dampak pada ginjal dan sistem kencing

Ilustrasi ginjal dalam tubuh manusia. [shutterstock]
Ilustrasi ginjal dalam tubuh manusia. [shutterstock]

Ketika mengalami dehidrasi, sel-sel tubuh kita mengirimkan sinyal pada hypothalamus yang melepaskan hormon yang disebut vasopressin atau hormon antidiuretik (ADH).

Baca Juga: Petugas Puskesmas Jatuh Pingsan, Diduga Dehidrasi dan Kelelahan

Hormon ini membuat ginjal membuang air lebih sedikit dari darah sehingga membuat kita kencing lebih jarang dan airnya lebih gelap dan pekat.

Apabila kita dehidrasi terlalu lama, maka ginjal harus bekerja ekstra dan bisa menyebabkan cedera ginjal akut yang berisiko terkena penyakit ginjal dan juga pembentukan batu ginjal.

3. Dampak pada darah

Ilustrasi sel darah merah. (Shutterstock)
Ilustrasi sel darah merah. (Shutterstock)

Tubuh membutuhkan cairan untuk membuat darah, maka dari itu apabila kadar cairan kita menurun, begitupula dengan volume darah. Dehidrasi bisa menyebabkan hipotensi atau tekanan darah rendah yang bisa berujung pingsan.

Dalam kondisi ekstrem, dehidrasi juga bisa menyebabkan kondisi gawat darurat yang disebut syok hipovolemik, di mana volume darah yang rendah menyebabkan turunnya tekanan darah dan jumlah oksigen dalam darah.

Jantung tak sanggup memompa cukup banyak darah ke sekitar tubuh, yang mengakibatkan gagal organ.

4. Dampak pada sistem pencernaan

Ilustrasi sistem pencernaan manusia. [Shutterstock]
Ilustrasi sistem pencernaan manusia. [Shutterstock]

Sistem pencernaan kita membutuhkan hidrasi yang cukup untuk dapat berfungsi dengan benar. Air dibutuhkan untuk motilitas optimal dan kesehatan usus.

Tanpa asupan cairan yang rutin, feses juga bisa menjadi keras dan sulit untuk lewat dalam usus. Dehidrasi juga bisa merusak dinding mukosa usus dan mikrobioma tubuh yang penting bagi pencernaan dan juga kesehatan secara menyeluruh.

5. Dampak pada kulit

Ilustrasi kulit kering. [Shutterstock]
Ilustrasi kulit kering. [Shutterstock]

Tak disadari, kulit adalah organ terbesar di dalam sistem imun kita. Kulit yang sehat merupakan perlindungan alami melawan kuman dari lingkungan kita.

Akan tetapi asupan cairan yang tidak cukup bisa menyebabkan bibir pecah-pecah dan kulit kering, sehingga patogen bisa masuk. Hidrasi yang baik sangat penting bagi kulit yang sehat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI