Suara.com - Pilihan bantal untuk tidur bisa memengaruhi kesehatan dan kualitas tidur seseorang. Tak hanya dari segi bentuknya, tetapi juga cara kita merawat bantal untuk tidur.
Sejauh ini jerawat telah dikaitkan dengan kebersihan bantal tidur. Karena, keberisihan sarung bantal yang tidak terjaga baik bisa menyebabkan jerawat.
Tapi, bantal tidak hanya berkaitan dengan jerawat. Berikut ini dilansir oleh Bright Side, 5 kondisi yang berkaitan dengan bantal pilihan Anda.
1. Sakit leher
Baca Juga: Waspada Tanda Serangan Jantung di Wajah, Ini Temuan Peneliti!
Jika Anda menundukkan kepala dalam waktu yang lama, tak terkecuali saat tidur. Posisi ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan di bagian leher. Selain itu, bantal yang terlalu lunak maupun terlalu keras juga bisa menyebabkan sakit leher.
Anda perlu memilih bantal yang pas dan jangan menundukkan kepala ketika tidur untuk menghindari sakit leher.
2. Sakit punggung
Bantal yang menopang kepala, leher dan bahu juga bisa memengaruhi punggung Anda. Posisi bantal dan tubuh yang tidak tepat bisa menyebabkan sakit punggung.
Anda disarankan emmiliki bantal yang cukup tinggi agar leher dan tulang belakang berada dalam satu baris ketika tidur. Bantal yang sesuai lekuk alami leher bisa membantu mencegah sakit punggung.
Baca Juga: Bolehkah Pasien Positif Covid-19 Jalani Operasi jantung? Ini Kata Dokter
3. Sakit kepala
Tidur menggunakan bantal yang salah juga bisa menyebabkan sakit kepala. Jika bantal terlalu keras atau tidak sesuai lekuk leher, bisa menyebabkan leher tegang dan sakit kepala.
4. Alergi
Jika Anda sulit tidur, mata gatal, sakit kepala, bersin dan merasa lelah di siang hari. Semua kondisi itu mungkin dipengaruhi oleh bantal tidur Anda. Anda harus mencucinya secara teratur jika ingin menghindari alergi akibat tungau debu.
5. Kurang tidur
Pilihan bantal yang salah juga memengaruhi kualitas tidur seseorang. Kondisi ini bisa disebabkan oleh sakit leher akibat pilihan bantal yang salah sehingga mengganggu kualitas tidur seseorang.
Padahal kurang tidur bisa menyebabkan berbagai masalah dari kemampuan berpikir dan meningkatkan risiko diabetes, obesitas serta tekanan darah tinggi.