Hindari Cemas Berlebihan Karena Pandemi, Simak Saran Psikiater Ini Ya!

Minggu, 14 Juni 2020 | 22:35 WIB
Hindari Cemas Berlebihan Karena Pandemi, Simak Saran Psikiater Ini Ya!
Ilustrasi cemas berlebihan karena pandemi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terus berada di rumah aja dengan pembatasan sosial karena pandemi Covid-19 tentu bisa berdampak pada kesehatan mental seseorang, terutama munculnya rasa cemas berlebihan.

Sudah tiga bulan lamanya sebagian besar masyarakat Indonesia yang berada di rumah aja. Peraturan ini ditetapkan sebagai bentuk social distancing guna mencegah pandemi virus corona baru menyebar semakin luas.

"Cemas itu bisa irasional kadang-kadang. Kalau cemas itu mikirinnya udah jauh banget," kata psikiater dr Andri, SpKJ, dalam Live Instagram, Minggu (14/6/2020).

Salah satu pasien dr Andri pernah mengalami kecemasan berlebihan akan tertular virus corona hingga datang berkonsultasi menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, kecuali baju hazmat.

Baca Juga: Isyana Sarasvati Sempat Cemas Suami Bekerja di RS Rujukan Covid-19

Untuk itu, meningkatkan daya tahan stres kita sangat penting untuk bisa mencegah munculnya kecemasan berlebihan. Ada hal-hal penting yang harus kita lakukan, lanjut dr Andri.

Pertama, pastikan kita punya kecukupan. Artinya, kita bisa memastikan cukup dalam hal yang penting bagi kita, misalnya bagaimana mencukup kebutuhan sehari-hari.

"Kalau sudah aman, maka kita akan bisa melewati ini dengan baik, karena perut kita sudah kenyang," katanya.

Kedua, memastikan keamanan kita baik. Kita mampu memastikan saat kita keluar rumah, kita sudah aman dan tahu bagaimana mencegah tertular virus corona, seperti memakai masker dan menjaga jarak.

Ilustrasi cemas karena pandemi. (Shutterstock)
Ilustrasi cemas karena pandemi. (Shutterstock)

Ketiga, tetap terhubung. Meskipun dalam pandemi saat ini sosialisasi dibatasi, kita masih bisa terhubung dengan orang-orang terdekat kita menggunakan teknologi seperti telepon atau panggilan video.

Baca Juga: Cemas Hadapi New Normal? Studi Oxford Bagikan 3 Strategi Agar Tetap Aman

"Yang sulit adalah ketika kita merasa sendirian. Misalnya yang tinggal sendiri atau berada di kos, nggak pernah ketemu orang. Padahal salah satu cara agar enjoy dengan diri sendiri adalah bertemu orang banyak," ujar dr Andri.

Apabila kita bisa melewati semua tahapan tersebut, maka kita akan lebih kuat menghadapi kondisi ini hingga menjadi lebih baik suatu saat nanti.

Jika Anda mengalami kecemasan berlebih yang membuat Anda takut untuk keluar rumah, rasa putus asa, dan tidur yang terganggu atau insomnia, dr Andri menyarankan untuk segera konsultasi ke dokter khususnya dokter jiwa.

"Tidur yang terganggu akan menurunkan kualitas hidupnya dan kualitas imunitas tubuhnya. Dengan kondisi sekarang lebih baik tidak bermain-main dengan imunitas tubuh yang rendah," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI