Suara.com - Salah satu praktik mencegah penularan virus corona adalah rajin mencuci tangan, terutama saat berada di tempat umum. Namun, ketika kita tidak bisa menjangkau air dan sabun, pakar kesehatan menganjurkan pemakaian hand sanitizer berkadar alkohol minimal 60%.
Agar tidak tertinggal di rumah, beberapa orang menyimpan hand sanitizer di kendaraan pribadi mereka, termasuk dalam mobil.
Menurut para ahli, dilansir The Health Line, sebenarnya tidak ada yang salah meninggalkan hand sanitizer di mobil dan itu aman.
Biasanya pembersih diberi label kedaluwarsa, serta konsentrasi alkohol dapat turun di bawah 60% karena penguapan. Ini membuat cairan pembersih tangan kurang efektif.
Baca Juga: Ahli: Berpelukan Lebih Aman daripada Berjabat Tangan selama Pandemi Corona
Tetapi proses penguapan dapat diperlambat dengan menutup tutup botol dengan rapat. Jika tidak, suhu tinggi di dalam mobil Anda dapat menyebabkan alkohol menguap dengan cepat, membuatnya tidak efektif.
Terlebih hand sanitizer buatan sendiri umumnya memiliki konsentrasi alkohol lebih rendah dari 60%, biasanya juga mengandung hidrogen peroksida. Jika terkena sinar matahari, kandungan ini dapat terurai menjadi air, membuat pembersih agak tidak efektif.
Bagaimana jika mobil panas?
BPOM AS (FDA) mengatakan pembersih tangan harus disimpan antara 15 hingga 30 derajat Celcius. Saat suhu lebih hangat atau lebih dingin, kemungkinan cairan pembersih tangan masih efektif.
Namun, Anda harus menghindarkan hand sanitizer dari suhu di atas 40 derajat Celcius. Hal itu agar tidak alkohol tidak menguap di dalamnya.
Baca Juga: Salut! Sopir di Parepare Siapkan Fasilitas Cuci Tangan di Atas Angkot
Mobil dapat panas ketika ditinggalkan di tempat terbuka. Jadi lebih baik tidak meninggalkan hand sanitizer di dalamnya.
Menurut beberapa teori, alkohol yang menguap dari cairan pembersih tangan dalam suhu panas dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan.
National Fire Protection Association bahkan menjelaskan kandungan alkohol yang tinggi dapat membuat hand sanitizer berpotensi mudah terbakar.