Mengenal Prosopagnosia, Penyakit Kebutaan Wajah yang Langka

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Sabtu, 13 Juni 2020 | 15:36 WIB
Mengenal Prosopagnosia, Penyakit Kebutaan Wajah yang Langka
Ilustrasi prosopagnosia atau kebutaan wajah. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa orang mungkin memiliki kesulitan dalam mengenali wajah orang lain akibat gangguan neurologis. Hal itu dikenal sebagai kondisi prosopagnosia, yang juga disebut kebutaan wajah.

Dilansir dari Healthline, prosopagnosia adalah kelainan otak yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengenali atau membedakan wajah.

Gejala prosopagnosia yang paling umum adalah ketidakmampuan untuk mengenali atau membedakan antara wajah. Ini dapat membuat pembentukan hubungan lebih sulit, baik dalam lingkungan pribadi maupun profesional.

Mungkin sangat sulit bagi orang dengan prosopagnosia untuk mengidentifikasi seseorang yang muncul dalam lingkungan atau konteks yang berbeda dari yang biasa mereka lakukan.

Baca Juga: Waspada Tanda Serangan Jantung di Wajah, Ini Temuan Peneliti!

Orang dengan prosopagnosia minor mungkin hanya berjuang untuk membedakan atau mengidentifikasi wajah orang asing atau orang yang tidak mereka kenal dengan baik.

Ilustrasi wajah pria. (Pixabay)
Ilustrasi wajah pria. (Pixabay)

Sedangkan orang-orang dengan prosopagnosia sedang sampai berat perlu berjuang untuk mengenali wajah orang-orang yang mereka lihat secara teratur, termasuk anggota keluarga dan teman dekat.

Pada kondisi yang sangat parah, orang dengan prosopagnosia mungkin tidak mengenali wajah mereka sendiri. Ini dapat menyebabkan kecemasan sosial atau depresi.

Penyebab Prosopagnosia

Prosopagnosia diduga disebabkan oleh kelainan, gangguan atau kerusakan lipatan di otak yang disebut fusiform gyrus kanan. Area di otak ini memainkan peran penting dalam mengoordinasikan sistem saraf yang memengaruhi memori dan persepsi wajah.

Baca Juga: Bahaya Air Keras yang Disiram ke Novel Baswedan, Tak Cuma Kebutaan

Prosopagnosia juga dapat disebabkan oleh stroke, cedera pada otak, atau beberapa penyakit neurodegeneratif.

Dalam beberapa kasus, orang dilahirkan dengan kebutaan wajah sebagai kelainan bawaan. Dalam kasus ini, tampaknya ada hubungan genetik, seperti yang terjadi dalam keluarga.

Ilustrasi wajah pria. (Pixabay)
Ilustrasi wajah pria. (Pixabay)

Prosopagnosia tidak selalu merupakan gejala standar autisme, namun ditemukan lebih umum pada mereka yang mengidap autisme daripada populasi umum. Sehingga muncul teori bahwa kebutaan wajah mungkin menjadi bagian dari apa yang kadang-kadang mengganggu perkembangan sosial orang dengan autisme.

Penting untuk dicatat bahwa kebutaan wajah bukan disebabkan oleh gangguan penglihatan, ketidakmampuan belajar, atau kehilangan ingatan. Ini masalah khusus dengan mengenali wajah yang bertentangan dengan masalah memori karena tidak mengingat orang tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI