Suara.com - Siapa sangka, ternyata anak memiliki kebutuhan air yang lebih banyak dibanding orang dewasa.
Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp. A(K). Hanya saja, Ariani sadar bahwa anak susah sekali dibiasakan meminum air putih.
Lalu apa solusinya? Ariani mengatakan, asupan air pada anak tidak harus selalu dari air putih. Para orangtua bisa mengakalinya dengan memberi anak susu.
"Cairan ini bukan hanya didapat dari minum air putih bisa juga didapat dari makanan mengandung air, dan juga bisa dari susu, ASI, ada cairan yang didapatkan. Susu mungkin bukan air murni biasanya kita hitung 2/3 sampai 3/4-nya susu atau ASI yang dikonsumsi pada bayi," ujar Dr. Ariani dalam diskusi Expert Class Johnsohn's Baby, Jumat (12/6/2020).
Baca Juga: Peneliti: Lama Waktu Cairan Bersin Mengering Pengaruhi Penyebaran Covid-19
Meskipun ada susu yang rendah lemak dengan kandungan air lebih banyak, Ariani tidak menyarankan hal tersebut. Pasalnya, anak masih dalam masa pertumbuhan dan membutuhkan lemak.
"Sebetulnya susu bebas lemak itu tidak terlalu disarankan pada anak. Jadi anak itu membutuhkan lemak, anak boleh minum susu biasa jangan yang low fat dulu," katanya.
"Seringkali orangtuanya diet jadi anaknya ikut, itu yang sebetulnya perlu dihindari, karena mereka masih memerlukan lemak, mereka masih membutuhkan zat besi untuk kebutuhan otaknya," lanjutnya.
Lebih lanjut, Ia memaparkan beberapa makanan yang mengandung banyak air seperti stroberi, semangka, ketimun, bayam, dan seledri juga bisa diberikan pada anak.
Sedangkan makanan seperti pizza, keju, roti yang banyak disukai anak, memiliki sedikit kandungan air. "Kemudian roti, mentega, biskuit, margarin itu juga kadar airnya sedikit atau kurang. Jadi jangan diandalkan untuk menambah kekurangan cairan," tutupnya.
Baca Juga: Demi Membunuh Virus Corona Covid-19, Banyak Orang AS Kumur Cairan Pemutih