Suara.com - Saat pandemi corona Covid-19 seperti sekarang ini, batuk di depan umum tentu memberi rasa tidak nyaman dan bisa menimbulkan kecemasan publik. Beberapa bahkan mungkin berpikir orang yang batuk itu sedang menunjukkan gejala Covid-19 .
Tapi, apakah seseorang bisa membedakan antara suara batuk karena infeksi penyakit tertentu atau batuk biasa?
Sebuah laporan baru dalam Prosiding Royal Society B, menemukan manusia tidak bisa membedakan antara batuk karena infeksi penyakit versus seseorang yang batuk dikarenakan alergi atau gatal di tenggorokan mereka.
"Banyak organisme, termasuk manusia telah mengembangkan perilaku profilaksis untuk mencegah pantogen penyebab infeksi," kata Nick Michalak, seorang psikolog sosial di University of Michigan di Ann Arbor dikutip dari New York Post.
Baca Juga: Waspada Infeksi Virus Corona Covid-19, Cek Warna Urine!
Dalam penelitiannya, Michalak dan rekannya pun memutar klip audio batuk dari orang-orang yang sedang sakit maupun sehat.
Lantas, Michalak melibatkan 200 orang untuk mengidentifikasi suara batuk tersebut. Michalak dan rekan penelitinya meminta para sukarelawan mencari perbedaan suara batuk orang yang sakit dan sehat.
Para sukarelawan pun sempat bertanya suara batuk itu dari seseorang yang sakit atau tidak. Meskipun mereka terlihat yakin untuk menentukan mana suara batuk dari orang sakit dan sehat.
"Kami tidak menemukan bukti bahwa peserta bisa mengidentifikasi asal suara batuk itu secara akurat. Sebaliknya, bila suara batuk itu terdengar menjijikan, maka mereka semakin yakin itu suara dari orang sakit, terlepas dari apakah itu betul atau tidak," kata peneliti.
Karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa seseorang baru bisa mendiagnosis orang lain sakit atau tidak secara akurat melalui modalitas sensorik lainnya. Adapun modalitas sensorik lainnya, seperti penglihatan dan penciuman.
Baca Juga: Waspada Bibir Membiru, Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19!
Seseorang tidak bisa mendeteksi orang lainnya sedang sakit atau tidak hanya melalui pendengaran. Sebab, penilaian seseorang melalui pendengaran bisa subyektif, tergantung pada suara itu terdengar menjijikan atau tidak.