Ini Bedanya Psikolog, Psikiater, dan Terapis

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 12 Juni 2020 | 14:31 WIB
Ini Bedanya Psikolog, Psikiater, dan Terapis
Ilustrasi konsultasi psikolog, psikiater. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Untuk menjadi seorang psikolog, seperti dikutip dari Hello Sehat, seseorang harus mengenyam pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi. Setelah itu, ia harus melanjutkan ke jenjang berikutnya, yaitu program profesi untuk mempelajari secara langsung dan mempraktikan kerja psikolog. Bidang pekerjaan psikologi yang paling dekat dengan psikiater adalah psikologi klinik.

Pada bidang ini, psikolog menangani kasus-kasus kejiwaan, mendiagnosis gejala psikologis pasien, dan melakukan psikoterapi sebagai bentuk penanganannya. Itu sebabnya, psikolog berkompeten untuk melakukan beberapa tes psikologi yang kemudian hasilnya diinterpretasikan sebagai jawaban dari masalah yang dialami oleh pasiennya. Misalnya tes IQ, minat bakat, tes kepribadian, dan lain sebagainya.

Tapi, psikolog tidak bisa meresepkan obat-obatan, karena dalam menangani kasus kejiwaan mereka berfokus pada terapi psikososial untuk mengendalikan perilaku, pikiran, dan emosi pasien.

Aimee Daramus, seorang psikolog di Chicago, juga mencatat bahwa di beberapa negara bagian di AS, termasuk Illinois, New Mexico, Iowa, Idaho, dan Louisiana, para psikolog dapat meresepkan berbagai obat kesehatan mental yang terbatas jika mereka memiliki gelar master tambahan dalam psikofarmakologi. Tetapi biasanya praktik ini jarang terjadi.

Baca Juga: Perlukah Selalu Mengikuti Berita Viral di Media Sosial? Ini Kata Psikiater

Psikiater: Dokter spesialis yang mendalami ilmu kesehatan jiwa dan perilaku (psikiatri).

Psikiater adalah dokter medis berlisensi yang telah menyelesaikan pelatihan psikiatris. Ppsikiater bertanggung jawab untuk mendiagnosis gangguan mental seorang pasien dan menentukan pengobatan yang akan dilakukan, karena keahlian mereka berfokus pada ketidakseimbangan kimia di dalam otak manusia. Oleh sebab itu, psiakiater juga bisa memberikan resep dan terapi obat-obatan (farmakoterapi), terapi stimulasi otak, pemeriksaan fisik dan laboratorium sesuai dengan kebutuhan para pasien.

“Psikiater memiliki insting biologi dan neurokimia yang lebih kuat,” kata Ranna Parekh, MD, seorang direktur di American Psychiatric Association.

“Mereka menggunakan pendekatan diagnosis eksklusi. Misalnya, sebelum mendiagnosis seseorang mengalami depresi, psikiater akan memastikan mereka tidak memiliki kekurangan vitamin atau masalah tiroid. Setelah mereka membuat diagnosis kesehatan mental, psikiater biasanya meresepkan obat untuk Anda."

Terapis: Profesional (dan istilah) yang paling sering dikaitkan dengan sebuah terapi reguler.

Baca Juga: Mengapa Orang Bisa Kesurupan? Psikiater Ungkap Penjelasan Ilmiahnya

Terapis pada dasarnya adalah istilah umum untuk semua profesional kesehatan mental yang dapat membantu pengobatan kesehatan mental. Dan istilah "konselor" dan "terapis" sering digunakan secara bergantian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI