Meski Berdesakan, Demo di AS Tak Bikin Kasus Covid-19 Melonjak, Kok Bisa?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 12 Juni 2020 | 11:50 WIB
Meski Berdesakan, Demo di AS Tak Bikin Kasus Covid-19 Melonjak, Kok Bisa?
Pendemo mengangkat poster bertuliskan Black Lives Matter dalam aksi protes pembunuhan George Floyd oleh polisi Minneapolis pada 25 Mei 2020. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para pejabat di New York secara terbuka mengkhawatirkan protes masyarakat sipil setelah pembunuhan George Floyd membuat angka virus corona meningkat tajam.

Namun, pengujian data yang dikeluarkan oleh pejabat kota dan negara dalam beberapa hari terakhir menunjukkan sedikit bukti adanya lonjakan.

Aksi demonstrasi memprotes kematian George Floyd. (Anadolu Agency)
Aksi demonstrasi memprotes kematian George Floyd. (Anadolu Agency)

Kondisi ini membingungkan banyak pihak, Namun ahli menyebut hal itu disebabkan beberapa faktor.

Pertama, keterlambatan dalam hasil pengujian dan masa inkubasi yang panjang Covid-19 artinya data sebenarnya mungkin belum muncul.

Baca Juga: Positif Covid di AS Tembus 2 Juta Jiwa, Harga Minyak Dunia Anjlok

"Masih terlalu dini untuk mengatakan apa dampak kesehatan masyarakat terhadap protes beberapa minggu terakhir terhadap New York," kata Profesor Summer McGee, dekan Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas New Haven, di Connecticut, demikian seperti dilansir dari New York Post.

McGee mengatakan, ahli akan memiliki gambaran yang jauh lebih baik dalam satu atau dua minggu lagi karena tes positif dan rawat inap tertinggal dari paparan beberapa minggu.

Namun, protes yang berada di luar ruangan di udara segar dan sebagian besar pemrotes di demonstrasi mengenakan masker atau penutup pelindung lainnya, menjadi dua hal penting yang menurut para ilmuwan membantu mencegah penyebaran virus.

"Kebanyakan pengunjuk rasa yang saya lihat mengenakan semacam kain penutup wajah," tambah McGee.

"Tapi kedekatan yang terlalu lama dengan orang lain adalah masalah ketika individu mengenakan bandana dan masker yang kurang efektif."

Baca Juga: Covid-19: Masih Ingat Hidup Normal? Tengok Selandia Baru

Masker semakin penting bagi upaya otoritas kesehatan masyarakat untuk memperlambat penyebaran penyakit.

Sebuah studi baru dari Inggris menunjukkan bahwa bahkan masker kain buatan sendiri dapat secara drasti mengurangi penularan Covid-19.

"Analisis kami mendukung adopsi langsung dan universal masker wajah oleh publik," kata Dr. Richard Stutt, yang memimpin penelitian di Universitas Cambridge.

Dia menambahkan bahwa menggabungkan penggunaan masker secara luas dengan jarak sosial dan beberapa tindakan penguncian bisa menjadi "cara yang dapat diterima untuk mengelola pandemi dan membuka kembali kegiatan ekonomi" ketika para ilmuwan berlomba mengembangkan vaksin untuk virus tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI