Suara.com - Selama ini masyarakat mengaggap bahwa seorang yang batuk pasti memiliki sebuah penyakit.
Kini, sebuah tim kecil peneliti di University of Michigan telah menemukan bahwa tidak mungkin untuk mengidentifikasi penyakit pada seseorang dengan benar hanya dengan mendengarkan mereka batuk. Demikian seperti dilansir dari Medical Xpress.
Dalam makalah mereka yang diterbitkan dalam jurnal Proceeding of the Royal Society B, kelompok tersebut menggambarkan sebuah eksperimen yang mereka lakukan dengan sukarelawan yang mendengarkan orang batuk, dan apa yang mereka pelajari darinya.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa orang memiliki kemampuan untuk mengenali penyakit tertentu pada orang lain.
Baca Juga: Bukan Batuk, Banyak Pasien Covid-19 Alami Anosmia Pada 3 Hari Pertama
Hidung berair, mata merah, dan kelelahan yang jernih biasanya merupakan tanda-tanda flu biasa, misalnya.
Selain itu, demam, keringat berkeringat dan jelas kemungkinan tanda-tanda flu.
Mampu mengenali gejala-gejala tersebut membantu orang menghindari orang lain yang sakit, sehingga menghindari menjadi sakit sendiri. Tapi bagaimana dengan batuk?
Bukti anekdotal menunjukkan bahwa orang memiliki kecenderungan untuk menilai tingkat penyakit pada orang lain yang batuk.
Batuk yang keras, panjang, basah, mengeluarkan dahak lebih cenderung dianggap sebagai tanda penyakit, misalnya, daripada batuk sederhana yang cepat bersih.
Baca Juga: Batuk di Tempat Umum Kerap Dicurigai Covid-19, Bagaimana Cara Menyikapinya?
Jadi, setelah mendengar batuk orang lain, orang lain cenderung membuat penilaian tentang seberapa sakit menurut mereka orang itu tidak lebih dari suara yang mereka buat.