Waspada Infeksi Vagina Saat Hamil, Bisa Membahayakan Janin

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 12 Juni 2020 | 08:17 WIB
Waspada Infeksi Vagina Saat Hamil, Bisa Membahayakan Janin
Ilustrasi ibu hamil mengalami infeksi vagina. (sumber: visualphotos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu jenis infeksi vagina saat hamil yang sering terjadi adalah keputihan, yang dipicunya oleh kadar hormon estrogen yang meningkat pada saat hamil. Keputihan umumnya tidak berbahaya, tetapi membuat Anda merasa tidak nyaman.

Selain keputihan, ada jenis infeksi vagina lainnya yang bisa dialami ibu hamil. Penyebabnya bisa jamur ataupun bakteri. Tingginya hormon estrogen membuat vagina memproduksi lebih banyak glikogen, sehingga membuat jamur lebih mudah berkembang.

Sedangkan pada infeksi vagina akibat bakteri atau bacterial vaginosis (BV), penyebabnya adalah ketidakseimbangan antara bakteri baik (lactobacili) dan bakteri jahat (anaerobes) yang diproduksi vagina secara alami.

Dikutip dari Parents, Myra Wick, M.D., seorang Ob-Gyn di Mayo Clinic di Rochester, menyebut bahwa beberapa infeksi vagina yang tidak ditangani dengan baik saat hamil, seringkali dikaitkan dengan beberapa komplikasi kehamilan.

Apa saja dampak infeksi vagina saat hamil, terutama pada janin? Ini dia dampak yang mungkin terjadi, menurut National Institutes of Health (NIH), seperti dilansir dari Medical News Today.

Baca Juga: Studi Terbaru Ungkap Virus Corona Covid-19 Bisa Ciderai Plasenta Ibu Hamil

1. Persalinan prematur

Infeksi vagina yang disebabkan oleh bakteri dapat menyebabkan persalinan prematur. Hasil penelitian Society of Maternal Fetal Medicine di Las Vegas memaparkan adanya sejumlah bakteri yang bisa meningkatkan risiko persalinan prematur, contohnya bakteri anaerobik.

Dr. Michael Elovitz, peneliti dari University of Pennsylvania, Philadelphia, menyebut bahwa persalinan prematur masih merupakan penyebab utama kematian bayi di Amerika Serikat, serta penyebab utama kematian anak-anak berusia di bawah 5 tahun di seluruh dunia. Meski bayi prematur dapat lahir dengan selamat, sejumlah masalah kesehatan serius kerap mengikutinya seumur hidup.

2. Bayi mengalami kebutaan

Infeksi vagina akibat penyakit menular, seperti klamidia, dapat menyebabkan infeksi mata dan pneumonia pada janin. Tak hanya itu, janin juga lebih berisiko lahir secara prematur, karena klamidia meningkatkan risiko ibu hamil mengalami ketuban pecah dini.

Baca Juga: Cegah Anak dan Ibu Hamil Kurang Gizi Saat Pandemi, Ini Rekomendasi PBB

Bayi yang lahir dari ibu penderita klamidia cenderung memiliki berat badan yang rendah, serta berisiko terkena pneumonia dan trakhoma, yaitu infeksi pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan.

3. Mencemari cairan kebutaan

Penyakit infeksi gonore atau kerap dikenal dengan kencing nanah, dapat mencemari cairan ketuban, menyebabkan persalinan prematur, dan menyebabkan infeksi mata

4. Bayi cacat lahir

Infeksi vagina akibat bakteri jenis Streptokokus grup B, dapat menyebabkan komplikasi parah pada bayi baru lahir, dan dalam kasus yang jarang terjadi dapat mengakibatkan toksoplasmosis, yang dapat menyebabkan kelainan bawaan dan cacat intelektual.

5. Keguguran

Waspada jika Anda mengalami gejala berupa keluar cairan berbau amis berwarna putih atau keabu-abuan dari vagina, serta merasa gatal dan perih di sekitar vagina. Bisa jadi Anda mengalami infeksi vagina akibat bakteri jahat, atau biasa disebut vaginosis bakterialis.

Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, seperti radang panggul usai melahirkan, bayi lahir prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, hingga keguguran.

Nah, itulah beberapa risiko yang mungkin dialami oleh janin jika Ana mengalami infeksi vagina saat hamil. Jadi, pastikan untuk selalu kontrol kehamilan untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan, ya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI