Pernah Alami Rambut Rontok? Hati-Hati Risiko Gejala Virus Corona yang Parah

Kamis, 11 Juni 2020 | 14:59 WIB
Pernah Alami Rambut Rontok? Hati-Hati Risiko Gejala Virus Corona yang Parah
Ilustrasi rambut rontok. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat terinfeksi virus corona Covid-19, seseorang bisa mengalami gejala ringan dan beberapa lainnya perlu menjalani perawatan intensif karena gejala parah. Tapi, sebuah studi telah mengaitkan seseorang yang mengalami rambut rontok berisiko mengalami gejala parah akibat infeksi virus corona Covid-19.

Carlos Wambier, dari Brown University, pun menghubungan hormon androgen sebagai kunci utama virus corona Covid-19 memasuki sel manusia.

Androgen adalah hormon seks pria, seperti testosteron yang bersikulasi di dalam tubuh. Asisten Profesor Dermatologi melalui 2 studi di Spanyol menemukan sebagian besar orang yang mengalami kerontokan rambut justru menjalani perawatan medis di rumah sakit.

Dalam studi pertama dilansir oleh Express, Wambier telah mengamai 41 pasien virus corona Covid-19. Dia menemukan bahwa 71 persen dari mereka mengalami kerontokan rambut.

Baca Juga: Temuan Baru, Ternyata Sel Telur Juga Hanya Pilih Sperma Berkualitas

Ilustrasi rambut rontok (shutterstock)
Ilustrasi rambut rontok (shutterstock)

Pola kerontokan rambut yang dialami banyak pria pun mengikuti pola garis rambut yang biasanya ditandai sebagai "M".

Dalam studi kedua, tim peneliti dan Wambier melihat 175 kasus virus corona Covid-19. Sebanyak 122 pasien dari 175 orang pasien laki-laki, sebanyak 79 persen pasien menderita androgenetic alopecia.

Androgenetic alopecia adalah kondisi rambut rontok yang bisa dialami pria maupun wanita. Di Inggris, alopecia sering disebut sebagai kerontokan rambut pria atau wanita yang memengaruhi sekitar 50 persen wanita di atas usia 65 tahun.

Sementara, kondisi ini memengaruhi selitar 50 persen pria di atas usia 50 tahun. Sayangnya, folikel rambut yang dipengaruhi oleh androgenetic alopecia rusak secara permanen, terlepas apapun tindakannya.

"Wawasan utama adalah aktivtasi androgen berlebih secara intrisik terkait dengan tingkat kerentanan pasien dengan virus corona," jelas Wabier.

Baca Juga: Stres Karena Pandemi Virus Corona Covid-19? Redakan dengan 5 Makanan Ini!

Karena, langkah pertama masuknya virus ke dalam sel adalah enzim protease yang hanya dihasilkan oleh hormon androgen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI