Studi Sebut Virus Corona Baru Bermutasi Lambat, Kabar Baik untuk Vaksin!

Kamis, 11 Juni 2020 | 12:57 WIB
Studi Sebut Virus Corona Baru Bermutasi Lambat, Kabar Baik untuk Vaksin!
Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus pada umumnya berkembang dan mengalami perubahan genetik atau bermutasi untuk bertahan hidup. Sementara SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 bermutasi dengan lambat. Covid-19 disebut penyakit terakhir yang bisa disebabkan oleh SARS-CoV-2.

"Virus ini memiliki perubahan genetik yang sangat sedikit sejak muncul pada akhir 2019," kata Peter Thielen, seorang ahli biologi molekuler di Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins dan kandidat Doktor Teknik Universitas Johns Hopkins (JHU) seperti yang dilansir dari Medicalxpress

"Merancang vaksin dan terapi untuk satu jenis virus jauh lebih mudah daripada virus yang berubah dengan cepat," tambahnya.

SARS-CoV-2 pertama kali muncul di China pada bulan Desember 2019 sebelum menyebar dengan cepat di seluruh dunia. Dalam beberapa bulan, virus itu telah membuat lebih dari 7 juta orang terinfeksi secara global dan di seluruh dunia, menewaskan lebih dari 400 ribu jiwa.

Baca Juga: Mutasi Virus Corona: Apa Pentingnya dan Bagaimana Mereka Bermutasi?

Dilansir dari Medicalxpress, negara-negara yang terkena dampak telah mendorong langkah-langkah mitigasi ekstrem, termasuk lockdown, karantina secara luas, dan pengelompokan sosial, serta pemakaian masker.

"Tidak mungkin bagi kita untuk benar-benar dapat kembali normal sampai kita memiliki vaksin," kata Winston Timp, asisten profesor teknik biomedis di Whiting School of Engineering.

"Tingkat mutasi virus yang rendah berarti harus memungkinkan untuk menghasilkan vaksin yang sukses," katanya.

Virus corona biasanya bermutasi lebih lambat daripada banyak virus lainnya. Data dari sampel SARS-CoV-2 yang telah diteliti oleh para peneliti dari wilayah Baltimore dan Washington serupa dengan yang dari bagian lain dunia.

"Sejauh ini, perubahan genetik yang terakumulasi ketika virus menyebar tidak menghasilkan strain virus yang berbeda," kata Thielen.

Baca Juga: Peneliti: Mutasi Virus Corona, Tidak Meningkatkan Kemampuan Menginfeksi

Ini penting karena strategi vaksin yang berhasil harus memperhitungkan mutasi untuk memberikan perlindungan luas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI