Rencana untuk membuka kembali negara dan bisnis selama musim panas juga menambah masalah karena L. pneumophila lebih aktif dalam suhu hangat.
"Semua sistem air berisiko terhadap kontaminasi yang dapat diperkirakan dan dapat dicegah ini, tetapi bangunan yang tidak aktif dan dinonaktifkan terutama berisiko," kata Clayson.
Ia memaparkan, hal itu terjadi karena penggunaan bangunan dan peralatan yang terputus-putus dan gangguan pembersihan meningkatkan kemungkinan terjadinya genangan air, yang pada gilirannya meningkatkan kemungkinan wabah Legionella.
Baca Juga: Unggah Biaya Perawatan COVID-19 Hingga Rp 200 Juta, Netizen: Meninggal Aja