Studi: New Normal, Kampus dan Toko Kelontong Harus Dibuka Pertama Kali

Kamis, 11 Juni 2020 | 11:00 WIB
Studi: New Normal, Kampus dan Toko Kelontong Harus Dibuka Pertama Kali
Ilustrasi makan di restoran saat new normal. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi baru menunjukkan, bahwa toko kelontong, bank, dokter gigi, kampus, dan supermarket besar harus dibuka paling awal saat negara mulai membuka lockdown atau PSBB.

Penelitian tesebut disusun oleh tim peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang dirilis Selasa (9/6/2020) pada Prosiding National Academy of Sciences.

Dilansir dari CNN, penelitian MIT tersebut juga menyarankan agar kafe, gimnasium, toko alat olahraga, toko buku, dan tempat minuman keras harus tetap ditutup sampai pandemi berakhir.

Para peneliti melakukan analisis manfaat dari 26 jenis lokasi yang berbeda untuk menentukan apa yang akan terjadi antara risiko relatif seseorang terinfeksi selama kunjungan dan pentingnya suatu tempat untuk segera dibuka.

Baca Juga: Gadis Cantik Bakar Diri di Serang, Seluruh Badan Gosong

Mereka juga menggunakan data geolokasi anonim dari 47 juta ponsel untuk melacak ke mana orang pergi di sekitar Amerika Serikat selama Februari dan Maret.

Tingginya risiko suatu tempat didasarkan pada seberapa banyak kontak sosial yang akan dilakukan seseorang di lokasi tersebut. Serta berapa lama menghabisakan waktu di sana, seberapa ramai, berapa banyak kunjungan yang dilakukan, dan berapa pengunjung baru yang mungkin mereka temui.

Para peneliti juga memperhitungkan kunjungan orang-orang yang berusia 65 tahun ke atas dan jarak yang ditempuh ke lokasi. Mereka mengukur manfaat ekonomi menggunakan statistik Sensus AS dan data survei konsumen yang representatif secara nasional.

"Kami menemukan perguruan tinggi menawarkan pertukaran yang relatif baik, tetapi sebagian besar kampus telah ditutup, kunjungannya menurun 61 persen," tulis para peneliti.

"Sebaliknya, kami menemukan toko-toko minuman keras dan tembakau relatif kurang menguntungkan, namun jumlah kunjungan ke kategori ini menurun kurang dari 5 persen," imbuhnya.

Baca Juga: Takut Rapid Test Corona, Seorang Wanita Nekat Panjat Gedung GOR Ciracas

Ilustrasi Universitas Indonesia. [Suara.com/Supriyadi]
Universitas Indonesia, Sebagai Ilustrasi [Suara.com/Supriyadi]

Kategori seperti toko kelontong dianggap penting untuk dibuka kembali karena manfaatnya yang jelas. Sementara museum hingga bioskop relatif kurang penting sehingga belum perlu dibuka kembali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI