Sering Menyesal Berkepanjangan, Waspada Bisa Jadi Masalah Kejiwaan

Rabu, 10 Juni 2020 | 22:10 WIB
Sering Menyesal Berkepanjangan, Waspada Bisa Jadi Masalah Kejiwaan
Ilustrasi depresi menyesal berkepanjangan berisiko masalah kejiwaan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manusia merasakan penyesalan memang wajar. Tetapi terus menyimpan perasaan menyesal dalam jangka waktu lama justru bisa berdampak buruk pada kesehatan jiwa.

Psikiater DR. dr. Nova Riyanti Yusuf, Sp. KJ menjelaskan bahwa pada saat orang mengalami penyesalan ada efek emosional yang terlibat juga faktor kognitif dan neurologisnya.

Akhirnya penyesalan itu akan ditemani dengan perasaan negatif lain seperti kecewa, menyalahkan diri sendiri, dan frustasi.

"Dia terus terjebak dalam pikiran kenapa membuat keputusan yang salah. Artinya ini akan terus berkutat dalam kondisi kognitif yang sifat teatrikal, yang bisa merusak emosi dia. Nah kalau emang emosi terpengaruh akan ke mana-mana," kata Nova dalam siaran langsung Instagram, Rabu (10/6/2020).

Baca Juga: Jangan Takut Menyesal, Ini Manfaatnya Buat Hidupmu!

Menurut Nova, yang dikhawatirkan dari penyesalan berlarut itu jika menjadi perenungan yang tidak ada hasilnya. Sehingga dalam hidupnya tidak menjadi fokus terhadap apa yang terjadi saat ini. Karena terlalu berpikir tentang masa lalu.

Ilustrasi depresi menyesal berkepanjangan. (Shutterstock)
Ilustrasi depresi menyesal berkepanjangan. (Shutterstock)

Psikiater yang akrab disapa dokter Noriyu itu mengingatkan bahwa banyak penyesalan yang sudah tidak bisa dilakukan lagi.

"Pola pemikiran yang berulang negatif, berfokus pada diri sendiri, lama-lama bisa berubah jadi gangguan mood seperti depresi. Kita harus bermain pada pikiran kita," ucapnya.

Ia menambahkan, telah dibuktikan melalui penelitian ilmiah bahwa stres kronis pasti akan mempengaruhi hormon kortisol dan berdampak memperburuk sistem imun kekebalan tubuh.

Sehingga penyesalan itu menghambat kemampuan diri untuk jadi perbaikan tubub dari peristiwa hidup yang penuh tekanan.

Baca Juga: Pasien Sembuh dari Covid-19 Bisa Alami Masalah Kejiwaan, ini Kata Peneliti!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI