Suara.com - Dalam kehidupan bersosial, wajar jika melakukan kesalahan kepada orang lain. Lalu jika tak mengakui kesalahan bahkan minta maaf, apakah termasuk tanda gangguan jiwa?
Tetapi ada saja orang yang justru tidak sadar telah melakukan kesalahan. Jika hanya sekali atau dua kali mungkin bisa dimaklumi.
Psikiater DR. dr. Nova Riyanti Yusuf, Sp. KJ dalam siaran langsung Instagram mengatakan jika orang selalu merasa tidak membuat kesalahan kepada orang lain atau seolah-olah lupa, kemungkinan yang terjadi justru ada gangguan kepribadian.
"Orang lain merasa buat salah tapi gak mau mengakui seolah-olah lupa. Ini banyak orang-orang dengan gangguan kepribadian seperti ini. Banyak mereka yang tidak merasa salah," katanya, Rabu (10/6/2020).
Baca Juga: LGBT Bukan Gangguan Jiwa, Homoseksual Sama Sehatnya dengan Heteroseksual
Menurut psikiater yang biasa disapa Noriyu itu mengatakan, sifat tidak merasa bersalah bisa termasuk pada gangguan jiwa berat dan membuat tidak nyaman orang di sekitarnya.
"Perilaku mereka membuat orang sekitarnya tidak nyaman. Tapi dia tetap aja merasa nyaman dengan dirinya. Ini gangguan kejiwaan yang berat karena biasanya merasa gak sakit dan gak akan berangkat ke psikiater," katanya.
Jika kondisi itu terjadi di luar lingkungan keluarga atau kerabat dekat, Noriyu menyarankan sebaiknya menghindari orang tersebut. Sebab yang dibutuhkan sebenarnya konsultasi dengan psikiater.
"Dia gak akan sadar sampai dia melakukan terapi," ucapnya.
Baca Juga: Kenali Jenis Gangguan Jiwa yang Bisa Muncul di Tengah Pandemi Covid-19