Suara.com - Virus corona Covid-19 bisa menular melalui droplet (tetesan cairan) pernapasan tubuh ketika bersin dan batuk. Tapi, lamanya tetesan cairan pernapasan itu mengering di suatu tempat juga bisa menjadi sumber penyebaran virus.
Wilayah dengan suhu lebih tinggi dan kelembapan lebih rendah mungkin memiliki penyebaran infeksi virus corona Covid-19 lebih rendah. Karena, tetesan cairan tubuh akan lebih cepat mengering di wilayah tersebut.
Temuan itu diperoleh dua profesor dari IIT Bombay, Rajneesh Bhardwaj dan Amit Agrawal, yang mengatakan tetesan cairan pernapasan tubuh ketika batuk perlu dikeringkan.
"Kemungkinan kelangsungan hidup virus itu meningkat sekitar 5 kali lipat dalam kondisi lembap dibandingkan dengan kondisi kering," kata Bhardwaj dikutip dari Times of India.
Baca Juga: Cegah Corona, dr Reisa: Jangan Letakkan Barang di Kursi Transportasi Umum
Jika Mumbai memasuki musim dingin dengan tingkat kelembapan lebih tinggi dari 80 persen, Agrawal khawatir kondisi itu akan menyebabkan lonjakan infeksi virus corona Covid-19.
"Di Mumbai dan kota-kota di Kerala, kelembaban menjadi salah satu faktor utama yang menentukan infeksi virus," kata Agrawal.
Meski begitu, beberapa dokter tidak yakin kalau tingkat kelembapan tinggi dan musim hujan memengaruhi tingkat infeksi virus corona Covid-19.
Sebelumnya, Seorang ahli kesehatan mengatakan bahwa suhu atau temperatur panas dan sinar matahari, dapat membantu memperlambat penyebaran Covid-19.
Pernyataan tersebut disampaikan pada pengarahan gugus tugas virus Corona Gedung Putih pada Kamis (23/4/2020).
Baca Juga: Studi: Disiplin Gunakan Masker Bisa Cegah Gelombang Kedua Virus Corona
William Bryan dari Direktorat Sains dan Teknologi di Departemen Keamanan Dalam Negeri mencatat bahwa suhu panas, kelembapan, sinar Matahari, dan sinar UV mungkin menjadi kelemahan dalam rantai virus tersebut.