Studi: Disiplin Gunakan Masker Bisa Cegah Gelombang Kedua Virus Corona

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 10 Juni 2020 | 18:15 WIB
Studi: Disiplin Gunakan Masker Bisa Cegah Gelombang Kedua Virus Corona
Warga DKI Jakarta menggunakan masker. (Suara.com/ Peter Rotti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penerapan protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker saat keluar rumah disebut bisa mencegah terjadinya gelombang kedua virus Corona Covid-19.

Studi dari Inggris yang dipimpin oleh para ilmuwan di Universitas Cambridge dan Greenwich di Inggris, menunjukkan bahwa karantina wilayah saja tidak akan menghentikan munculnya kasus Covid-19 yang baru.

Bahkan, penggunaan masker buatan sendiri dapat mengurangi tingkat penularan secara signifikan jika cukup banyak orang memakainya di tempat umum, menurut penelitian tersebut.

"Analisis kami mendukung penggunaan masker secara luas oleh publik," ujar Richard Stutt, yang ikut memimpin penelitian di Cambridge, dilansir ANTARA.

Baca Juga: Wagub DKI: Masyarakat yang Tidak Pakai Masker Harus Dipermalukan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan luas masker, yang dikombinasikan dengan pembatasan jarak fisik dan beberapa tindakan karantina wilayah, bisa menjadi cara yang dapat diterima untuk mengelola pandemi dan membuka kembali kegiatan ekonomi sebelum pengembangan dan ketersediaan vaksin yang efektif terhadap Covid-19.

Temuan itu diterbitkan dalam jurnal ilmiah Proceedings of the Royal Society A.

Organisasi Kesehatan Dunia memperbarui pedomannya pada Jumat (5/6) untuk merekomendasikan bahwa pemerintah harus meminta semua orang untuk memakai masker di tempat umum demi mengurangi penyebaran penyakit.

Calon penumpang memakai masker saat menunggu kereta Moda Raya Terpadu (MRT) di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (6/4).  [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Calon penumpang memakai masker saat menunggu kereta Moda Raya Terpadu (MRT) di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (6/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Dalam studi tersebut, para peneliti mengaitkan dinamika penyebaran antara orang-orang dengan model tingkat populasi untuk menilai efek pada tingkat reproduksi penyakit, atau nilai R, dari berbagai skenario penggunaan masker yang dikombinasikan dengan periode penguncian.

Nilai R mengukur jumlah rata-rata orang yang akan ditularkan oleh satu orang yang terinfeksi penyakit. Nilai R di atas 1 dapat menyebabkan pertumbuhan eksponensial.

Baca Juga: Melihat Antrean Warga Tanpa Masker, Ganjar Pranowo Hentikan Laju Mobilnya

Studi itu menemukan bahwa jika orang memakai masker setiap kali mereka berada di depan umum, langkah itu dua kali lebih efektif dalam mengurangi nilai R daripada jika masker hanya dipakai setelah gejala muncul.

Dalam semua skenario yang diteliti, penggunaan masker secara rutin oleh 50 persen atau lebih dari populasi telah mengurangi penyebaran COVID-19 menjadi R kurang dari 1,0, meratakan gelombang penyakit pada masa depan dan memungkinkan penguncian tidak diberlakukan terlalu ketat.

"Kita tidak terlalu rugi dalam penggunaan masker secara luas, tetapi keuntungannya bisa signifikan," kata Renata Retkute, yang ikut memimpin penelitian ini. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI